Iklan

Anggota DPRA Marah, Alat Inovasi Ciptaan Mahasiswa UIN Aceh di Sita

REDAKSI
3/13/20, 17:00 WIB Last Updated 2021-04-17T08:25:56Z

NOA | BANDA ACEH - Terkait penyitaan alat karya inovasi mahasiswa UIN Ar-Raniry 'Islamic Jammer'  oleh Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Banda Aceh membuat anggota DPRA Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky geram, Jumat (13/03/2020).
Meskipun akhirnya alat tersebut dikembalikan ke UIN Ar-Raniry, namun upaya pengambilan paksa tersebut menurutnya tetap tidak dapat dibenarkan.
Ia mengatakan, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh pihak Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap hak intelektual dan inovasi dari insan kampus.
"Kalau mahasiswa tidak bisa berkarya, lebih baik kampus dibubarkan saja. Biar balai dan lembaga pemerintahan diisi orang-orang bodoh,” pungkas Iskandar yang mengaku geram.
Pihak balai lanjut Iskandar, harusnya bekerja sama dengan kampus dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat. Bukan malah melakukan sebaliknya.
Dirinya berharap agar hal serupa tak kembali terulang di masa depan. Lembaga pemerintahan diharapkan menjadi pendukung untuk melahirkan inovasi-inovasi dari kampus maupun lembaga intelektual lainnya.
"Jangan sampai lembaga pemerintah justru mematikan inovasi anak bangsa dengan aturan yang dibuat semena-mena," pungkas mantan aktivis mahasiswa UIN Ar-Raniry ini.
Politikus Partai Aceh ini juga menuntut pihak Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh agar meminta maaf kepada UIN Ar-Raniry atas tindakan mereka menyita inovasi mahasiswa di laboratorium kampus.
“Balai Monitor harus menjadi mitra kampus dalam membantu mahasiswa menghasilkan karya,”tegasnya. (RED).

Sumber: Serambinews.com
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Anggota DPRA Marah, Alat Inovasi Ciptaan Mahasiswa UIN Aceh di Sita

Terkini

Adsense