 |
| Ketua SPMA, Misran |
NOA l TAPAKTUAN - Kabupaten Aceh Selatan yang saat ini mengalami defisi anggaran, mendapatkan respon yang beragam, salah satunya dari Ketua Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA), Misran.
“Sangat-sangat disayangkan, dan saya prihatin, sebab tahun-tahun sebelumnya situasi anggaran APBK Aceh Selatan dan sudah stabil bahkan beberapa kali meraih WTP," sebut Misran kepada awak media. Jum’at (13/3/2020).
Pemuda kelahiran Kluet Utara itu juga mengatakan, kondisi defisit tersebut sangat berbahaya untuk pengangaran ke depan. “Logika defisit sama juga dengan kas daerah tahun berjalan sedang kosong,” timpal Misran.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya penganggaran yang terlalu dipaksakan dan sarat kepentingan. “Jika kedua hal itu dipaksakan maka akibatnya defisit, sebab tidak memperhatikan aspek pendapatan dan pengeluaran daerah, yang tentunya dapat mengganggu sistem penganggaran yang lain,” tutup Misran.
Sebelumnya, Sekda Aceh Selatan, Nasjuddin SH,MM kepada awak media mengakui, saat ini Kabupaten Aceh Selatan mengalami defisit anggaran hingga Rp19 Milyar.
Akibatnya, menurut Ketua Tim Perencanaan Anggaran Kabupaten(TPAK) Pemkab Aceh Selatan itu, sejumlah kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Selatan, terancam tak terealisasi.
“Anggaran Pendapatan Belanja (APBK) Aceh Selatan tahun 2020 defisit sebesar 19 Milyar, sehingga berkenaan dengan itu, pemerintah Aceh Selatan melakukan langkah efesiensi mengatasi defisit 19 Milyar dengan menunda sejumlah kegiatan di SKPK,” terang Nasjuddin.
Nasjuddin melanjutkan, tim TAPD dan Banggar DPRK Aceh Selatan, dalam pembahasan APBK kemarin sepakat untuk membuka defisitk 41 Milyar dengan asumsi silpa 41 Milyar, dalam APBD dibolehkan.
“Ternyata setelah berakhir tahun anggaran kita silpa 21 Milyar dan defisit murni 19 Milyar,” beber Nasjuddin.(RED).
.jpeg)
