NOA | BANDA ACEH - Sepanjang tahun 2019-2020 Aceh Selatan kerap dilanda Musibah bencana alam baik tanah longsor, Abrasi, Erosi, Banjir bandang yang mengakibatkan kerugian masyarakat dan fasilitas umum serta berdampak besar pada menurunnya perekonomian masyarakat, Selasa (03/03/2020).
Bencana alam yang melanda Aceh Selatan telah meluas di hampir semua kecamatan bahkan melebihi 50 persen kecamatan yang ada, data PAS merangkum sejak 2019 terdapat beberapa kecamatan yang kini juga sangat rawan bencana, terdiri dari Trumon Tengah, Samadua, meukek, Pasieraja, Labuhanhaji Tengah, Labuhanhaji Barat, dan Tapaktuan selain beberapa Kecamatan yang memang tinggi tingkat kerawanannya yang saat ini juga belum ada penanganan meliputi Kecamatan Kluet Utara, Kluet Tengah, Kluet Timur, Kota Bahagia, Trumon.
Melihat Kondisii Alam Aceh Selatan yang sangat rawan bencana dipastikan Aceh Selatan akan lambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat hal ini disebabkan karena tersedotnya anggaran daerah dan usulan anggaran untuk penanganan bencana dan kesiagaan kebencanaan.
Ketua PAS urusan Pembangunan Daerah Riswan Haris meminta Pemerintah Aceh untuk serius menangani bencana di Aceh Selatan yang selama terkesan pembiaran dan Cilet-cilet Penanganannya.
“Saya melihat bencana di Aceh Selatan tidak ada yang selesai penanganannya, baik Abrasi, Erosi, Banjir Bandang bahkan semakin meluas dan kerap merugikan serta membuat keresahan Masyarakat” Ujar Riswan Haris.
Kita minta Pemerintah Aceh untuk Fokus pada daerah yang betul-betul tingkat kerawanan bencananya besar dan luas dengan tidak menafikan kabupaten lain yang ada di Aceh, tambahnya.
"Di Pemerintah Aceh itu selain besar anggaran kebencanaan juga memiliki kebijakan yang besar pula, yang penting serius dan mau, ucapnya.
Selain itu Riswan Haris juga meminta pemda Aceh Selatan membuat Blue Print penanganan bencana yang ada di Aceh Selatan sehingga menjadi buku induk pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat dalam mengeluarkan kebijakan anggaran, karena menurutnya kesiapan Dan kegigihan daerah merupakan modal pertama menyelamatkan Masyarakat dari Bencana, Tutup Riswan Haris.(RED)
.jpeg)
