Iklan

PLN Janji Kepada DPRA, Akhir Maret Aceh Akan Mandiri Soal Listrik

REDAKSI
3/04/20, 15:28 WIB Last Updated 2020-04-03T16:36:25Z

Foto : Ilustrasi

Parlementerial
NOA | BANDA ACEH - General Manajer PT PLN Wilayah I Aceh, Ir Jefri Rosiadi mengatakan, saat ini kelistrikan Aceh masih bergantung pada suplai dari pembangkit listrik di Sumut sekitar 150-200 MW per hari. 

Namun, setelah pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Arun II beroperasi pada akhir bulan ini yang menghasilkan daya listrik 254 Mega Watt (MW), kebutuhan listrik di Aceh sudah tidak lagi tergantung pada Sumut atau Aceh sudah mandiri.

"Sampai saat ini untuk pemenuhan kebutuhan daya listrik di Aceh 495 MW per hari, kita masih bergantung suplai dari pembangkit listrik di Sumut sekitar 150-200 MW," kata Jefri Rosiadi dalam pertemuan dengan enam anggota DPRA di ruang pertemuan Komisi II DPRA, Selasa (03/03/2020).

Pertemuan anggota DPRA dengan pihak PLN dan Pertamina serta Hiswanamigas dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai ketersediaan listrik, BBM, dan elpiji 3 kg  jelang puasa dan Idul Fitri 1441 H.

Dalam pertemuannya dengan anggota DPRA, Jefri didampingi sejumlah staf,  di antaranya Didik Wicaksono, Muhammad Nasir, Eddi Saputra, T Bahrul, dan Muktar Juno. Untuk pemenuhan kebutuhan beban puncak listrik sebanyak 495 MW, sebut Jefri, pihaknya harus memiliki pembangkit berkapasitas 641 MW. 

Saat ini mesin pembangkit listrik yang ada di Aceh baru mampu menghasilkan daya listrik 457 MW. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Aceh, masih menerima kiriman daya listrik dari pembangkit di Sumut 184 MW/hari.

Kata Jefri Rosiadi, hal ini karena setiap hari harus disimpan cadangan listrik di gardu induk di berbagai daerah yang sudah dibangun sebesar 146,7 MW. Cadangan listrik ini untuk mengantisipasi jika ada mesin-mesin pembangkit listrik yang mati. Cadangan  itu bisa menjadi penggantinya, sehingga layanan listrik ke rumah penduduk, perkantoran, lokasi bisnis, dan pabrik tetap menyala.

“Sejak kita memiliki cadangan arus listrik dari Sumut yang cukup besar tersebut, kasus mati listrik di Aceh cenderung menurun, kecuali ada gangguan pada jaringan listrik dan gardu. Misalnya ada jaringan listrik 150 KVA dan 275 KVA yang terputus di Kawasan wilayah Sumut atau Aceh,” kata dia.

Dikatakan nya, pada akhir Maret nanti, setelah PLTMG Arun II Lhokseumawe beroperasi, cadangan listrik kita bertambah besar. Tahun 2011, kata dia,  Aceh akan menjadi pengirim listrik ke daerah lain.

Pada tahun 2020 ini, sebut Jefri Rosiadi, di Aceh ada tambahan pembangkit listrik baru yang sedang di bangun, yaitu di Nagan Raya. Kapasitas PLTU yang hendak dibangun 2 x 200 MW, lebih besar dari PLTU Nagan I dan II,  yaitu 2 x 100 MW.

Selain itu, lanjut Jefri Rosiadi, Aceh memiliki cadangan daya listrik dari sumber air yang sangat besar di Tampur, Aceh Timur. Kapasitas daya listriknya mencapai 300- 400 MW. " Ini juga sudah ada pihak investor yang mau membangunnya, tapi masih belum ada kesepakatan soal lingkungan,” tandasnya.

Anggota DPRA dari Fraksi PAN, Irfan Nursir SAg mempertanyakan apakah pada bulan Ramadhan tahun ini listrik dipastikan takkan padam lagi. Menanggapi pertanyaan Irfan Nusir, Jefri Rosiadi mengatakan, “Kalau untuk memberikan jaminan bulan puasa tidak mati lampu, saya  katakan dengan jujur tidak berani. 

Alasannya, karena pihak PLN juga tidak bisa mendeteksi, kapan akan terjadi gangguan pada jaringan dan gardu induk PLN yang disebabkan oleh binatang dan gangguan alam. Misalnya angin kencang, ada tiang listrik PLN yang tumbang, jaringan listrik PLN yang putus, sehingga kabel beradu, dan gardu induk ikut mati,” katanya.

Tapi, kata Jefri,  pihaknya bisa menjamin, dengan tersedianya cadangan arus listrik yang besar atas beroperasinya PLTMG Arun II Lhokseumawe, tidak akan ada pemadaman bergilir lagi di Aceh. Kalaupun ada gangguan pada jaringan listrik, kata dia, pemadamannya tidak sampai 24 jam.

Dalam pertemuan dengan pihak PLN, Pertamina, dan Hiswanamigas, Irfan Nusir ditemani lima anggota DPRA lainnya, yaitu H Ismail A Jalil, Sulaiman SE, Yahdi Hasan, Kartini, dan Safrizal.

"Kami berharap PLN dan Pertamina selalu meningkatkan kinerja layanannya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing," ujar Sulaiman SE. (Red)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PLN Janji Kepada DPRA, Akhir Maret Aceh Akan Mandiri Soal Listrik

Terkini

Adsense