Aktifitas warga di pusat Pasar Blangpidie menjelang hari raya 1441 H/2020 |
NOA | Abdya – Memiliki baju Lebaran adalah
salah satu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Aceh, tak terkecuali bagi
masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Meski tahun ini, Ramadan dan hari
raya berbeda karena wabah Covid-19 tetap tidak menyurutkan sebagian masyarakat
untuk membeli ragam jenis pakaian.
Akibatnya, sejumlah pusat perbelanjaan di Kabupaten
Abdya diserbu pembali. Hal tersebut terlihat di pusat Kota Blangpidie, pasar
Manggeng dan sejumlah pasar tradisional lainnya di Kabupaten setempat.
Pantauan m-nao.com, parkiran roda dua dan
empat penuh hingga ke badan jalan. Warga yang hadir ke sana tidak hanya memburu
toko-toko baju, namun juga membeli kue atau makanan Lebaran.
Biasanya, memasuki hari ke-22 Ramadhan, pusat
perbelanjaan Kota Blangpidie memang ramai dipadati warga. Mereka tak hanya dari
ibu kota tapi juga dari berbagai wilayah dalam Kabupaten Abdya.
Alhadi (38 tahun), salah seorang pedagang
baju di jalan Selamat Kota Blangpidie, mengaku lonjakan pembeli saat menjelang
hari raya jauh lebih ramai daripada sebelumnya. “Tahun-tahun sebelumnya sepekan
menjelang Lebaran, masyarakat lebih rame lagi, sekarang kita belum tau karena
ada wabah ini,” katanya.
Diakuinya, setiap tahun menjelang hari raya, pembeli
di pasar Blangpidie bukan hanya warga Blangpidie saja, bahkan ada yang dari
luat Abdya, seperti Alue Bilie dan Nagan Raya serta Aceh Selatan. “Perhari ini,
Alhamdulilah pengungjung meningkat hampir 10 kali lipat,” sebutnya.
Untuk tren, sebut Romi (27 tahun) pedagang
baju pria dan wanita di jalan Pasar Baru, Blangpidie, momen Lebaran sering terjadi
perubahan tren pembeli, terutama pada tingkat remaja atau anak muda. “Rata-rata
yang berbelanja sama kita anak-anak muda dengan tren yang terbilang berbeda,”
katanya.
Diakui Romi, saat ini memang kalangan
milenial lebih memilih untuk belanja di toko online daripada langsung ke Pasar,
karena pengaruh tren dan teknologi. “Untuk pembeli anak muda itu memang terasa
menurun tapi kalau emak-emak masih seperti biasa,” sebutnya.
Di samping itu, seorang pedagang lainnya Nelza
(28 tahun) mengaku pakaian paling banyak diminati saat ini adalah baju gamis (pakaian
muslimah model kaftan), dan sejumlah model baju yang sedang tren. “Alhamdulilah,
meski Covid-19 ini, kita masih menyediakan stok pakaian sesuai dengan tren,”
singkatnya.(RED).