Sertu Muzakkir saat beraktivitas di sawah garapannya |
NOA | Bireuen–
PERANG serta berwajah sangar dengan senjata dan peluru siap meletup itulah yang
terlintas saat ditanya apa tugas tentara. Namun, yang dilakukan oleh Sertu
Muzakkir memperlihatkan hal sebaliknya.
Bintara
Pembina Desa (Babinsa) aktif ini memperlihatkan sisi yang jauh dari kata perang
dan sangar, dimana diwaktu luang, sang prajurit Kodim 0111/Bireuen ini
berjibaku menggarap sawah demi turut menyukseskan Swasembada pangan.
Selain menjalankan
tugasnya sebagai prajurit, Sertu Muzakkir yang bertugas sebagai Babinsa di
Koramil 06 Peusangan, memanfaatkan waktu luangnya untuk bertani dan berkumpul
dengan para petani, khususnya petani di desa binaannya.
Menurut
pengakuannya, kegiatan sampingan sebagai petani padi tersebut dilakukannya di
luar jam dinas, dan dirinya juga bergabung dalam komunitas Aceh Bertani
Community.
Ditemu di
sawah garapannya, Sertu Muzakkir dengan tegas mengatakan, daripada mencari
tambahan penghasilan melalui jalan yang tidak benar, lebih baik menjadi petani.
“Meski sebenarnya cukup melelahkan, namun hasilnya juga lumanyan,” ujarnya.
Diakuinya,
dirinya memang terlahir dari keluarga petani. Jadi sudah sewajarnya menjadikan
tani sebagai usaha sampingan di luar jam dinas. “Selain mendukung swasembada
pangan, hasil dari pertanian ini juga bisa menghidupi keluarga,” tegas Sertu Muzakkir.
Lebih
lanjut, Sertu yang dikenal akrab dengan warga tersebut mengakui, bertani tidak
menjadikannya malu, bahkan, menjadikannya lebih tenang, terlebih hasil dari
usahanya tersebut lumayan untuk tambah pemasukan demi pendidikan anak-anaknya.
“Bertani ini
untuk mengisi waktu luang saja di luar jam dinas, sedangkan yang terpentingkan
tugas saya di Koramil. Alhamdulillah, melalui kegiatan pertanian ini juga dapat
memudahkan saya dalam membina masyarakat di wilayah binaan dan dapat memberi
manfaat kepada warga sekitar dalam mengembangkan usaha tani padi,” pungkas Sertu
Muzakkir. (DM/RED).