Iklan

Disinyalir Luput Perhatian Pemkab, Semak Di Depan Pendopo Terkesan Kumuh

REDAKSI
11/13/20, 13:59 WIB Last Updated 2020-11-13T06:59:07Z

 

Semak-semak dan sampah diseputaran kawasan Pendopo Bupati Pidie

NOA | Sigli - Semak-semak di tangul depan pendopo Bupati, masih kawasan pantai pelangi Sigli, sepertinya luput perhatian Pemkab, sehingga tidak indah dipandang, juga terkesan kumuh.


Amatan awak media ini, pemandangan "kurang" elok itu membuat pengunjung yang saban sore nongkrong sambil menikmati jajanan di sepanjang tanggul merasa tidak nyaman, apalagi banyak nyamuk berasal dari tumbuhan liar.


Selain nyamuk, biawak juga bersarang diantara tumbuhan liar, karena banyak sampah sisa makanan yang dibuang ketempat tersebut, yang menjadi santapan biawak.


Rosmawar, warga Kota Sigli yang sedang menikmati suasana dikawasan tersebut mengaku, seharusnya lokasi tersebut, sebagai lokasi wisata ditata dengan baik, tidak bersemak yang menghalangi pemandangan, bersih dan rapi. "Kita bersama keluarga, juga pengunjung lain lebih santai dan nyaman," katanya.


Sementara terkait persoalan sampah ditaman pinggir kali, Kota Sigli, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ini mendapat sorotan warga dan pedagang sekitar seperti disampaikan Yudi, warga Gampong Pante Teungoh, Kota Sigli, kepada m-Noa. com, Jum'at (13/11/2020).


"Saya dan warga sekitar merasa terganggu dengan sampah di taman tepi kali, Kota Sigli karena menimbulkan bau serta kerumunan lalat, saya dan warga sekitar berharap perhatian serius Pemkab Pidie," kata Yudi.


Karena, lanjutnya, polusi dari sampah juga sumber berbagai penyakit, apalagi dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang. "Ini sangat berbahaya bagi kesehatan," ketus Yudi yang mengaku rumahnya berada diseberang sungai, berjarak sekitar 50 meter dari lokasi TPS.


Senada disampaikan oleh tukang pangkas yang berada didepan TPS taman tepi kali, Sofyan, sangat terganggu dengan keberadaan tempat sampah tersebut, banyak pelanggannya yang mengeluh karena bau menyengat. "Bahkan ada yang tidak lagi singgah," akui Sofyan.


Dikatakannya, dia bersama rekan-rekan sudah tidak sanggup menahan, nafas terasa sesak, juga dirasakan pelanggan yang memakai jasa pangkas mereka. "Masih mending kita hadapi Covid-19, yang penting kita patuhi Prokes, tetapi bau sampah yang menyengat sampai tembus masker, dan kita hirup siang malam tidaklah mengenakkan," keluh Sofyan.


Lebih lanjut, Sofyan juga menyebutkan, disaat hujan, lalat dari sampah berkerumunun, hinggap dalam tempat usahanya. "Kami tukang pangkas dan pedagang sekitar TPS berencana melayangkan surat protes kepada pemkab Pidie, jadi tolonglah diberitakan permasalahan yang kami hadapi, karena sangat mengganggu kami dalam mencari rejeki," pintanya.(AA).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Disinyalir Luput Perhatian Pemkab, Semak Di Depan Pendopo Terkesan Kumuh

Terkini

Adsense