Ketua PC IMM Abdya, Abdul Janan |
NOA | Abdya - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Barat Daya (Abdya) mempertanyakan kejelasan terkait percairan beasiswa yang hingga saat ini belum terealisasi. Sementara, pendaftaran seleksi penerimaan beasiswa untuk mahasiswa tersebut berlangsung sejak November 2020 lalu.
“Kita prihatin
terkait belum dicairkannya beasiswa dimaksud. Sementara, tidak sedikit
mahasiswa Abdya yang mengharapkan pencairan beasiswa itu untuk keperluan
kebutuhan kuliah, terlebih dalam masa pandemi Covid-19 ini,” kata Ketua PC IMM
Abdya, Ketua PC IMM Abdya, Abdul Janan. Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, jika
beasiswa prestasi dan kurang mampu itu segera dicairkan, tentu dapat membantu
mahasiswa. “Namun sayangnya hal itu belum terealisasi, sehingga membuat para
mahasiswa calon penerima bertanya-tanya,” kata Abudl Janan.
Ditambahkan,
sebelumnya Pemkab Abdya telah berkomitmen untuk menyalurkan beasiswa
berprestasi dan kurang mampu untuk mahasiswa setempat pada awal tahun 2021.
Bahkan pada 1 Februari 2021 lalu, pihaknya telah beraudiensi dengan Sekda
Abdya, Drs Thamrin terkait pencairan beasiswa dimaksud.
“Namun dalam
kesempatan itu, Sekda memberikan jawaban bahwa proses pencairan beasiswa itu sedang
diverifikasi. Dimana kesulitan dan kendala yang dialami tim yakni pada proses
verifikasi faktual penerima beasiswa kurang mampu,” terang Abdul Janan.
Kata Sekda,
lanjut Abdul Janan, semua berkas beasiswa sudah masuk dan saat ini sedang
diverifikasi, yang sulit dan terkendala adalah verifikasi faktual penerima
beasiswa kurang mampu. “Jawaban Sekda pun tetap dengan alasan yang sama masih
dalam tahap verifikasi berkas, mungkin alasan itu tidak asing lagi di telinga
mahasiswa Abdya,” katanya.
Lebih tegas, IMM
Abdya menilai Pemkab Abdya sejauh ini belum memiliki target terkait kapan
realisasi pencairan beasiswa itu. Sehingga banyak mahasiswa yang mempertanyakan
kejelasan pencairan dana bantuan untuk mahasiswa itu.
“Kalau pun
terjadi penundaan pencairan, paling tidak Pemkab setempat memberikan informasi,
agar calon penerima beasiswa tidak berasumsi yang bukan-bukan,” sebut Abdul Janan.
“Harusnya
berikan informasi jika terjadi kendala atau pun penundaan realisasi, agar kami
paham dengan kondisi yang terjadi,” tuturnya lagi.
Seperti
diketahui, berdasarkan surat yang ditanda tangani Sekretaris Daerah (Sekda)
Abdya Drs Thamrin, nomor 422.5/1311/2020, tertanggal 12 November 2020, beasiswa
ini bersumber dari dana APBK tahun 2020 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 1
miliar.
Bagi mahasiswa
yang berkeinginan memperoleh beasiswa prestasi tersebut salah satu syaratnya
harus memiliki indek prestasi (IP) minimum IP 3,50 dan untuk beasiswa mahasiswa
kurang mampu atau miskin IP minimumnya 2,50.
Penerimaan
beasiswa mahasiswa ini nantinya akan disesuaikan berdasarkan perangkingan dan
sesuai dengan ketersediaan anggaran.
Para mahasiswa
dari jenjang strata satu (S 1) dan diploma tiga (D 3), sejak dibukanya program
beasiswa untuk mahasiswa beprestasi dan miskin oleh Pemkab setempat terlihat
antusias mendaftarkan program bantuan pendidikan dimaksud.
Hal itu
dibuktikan dengan kehadiran mahasiswa saat mengantar berkas pendaftaran di
loket yang berlokasi di halaman belakang kantor bupati.(RED).