 |
| Proyek saluran di pingir jalan Nasional tepatnya di Gampong Lhung Baro Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang di kerjakan awal tahun 2021 diduga proyek silumam |
NOA l Abdya - Proyek saluran di pingir jalan Nasional tepatnya di Gampong Lhung Baro Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang di kerjakan awal tahun 2021 diduga seperti proyek siluman.
Pasalnya, proyek fisik drainase yang diduga dengan panjang 500 meter tersebut selain tidak memuat papan informasi juga tidak di ketahui oleh pihak PU PR Abdya, bahkan Camat di Kecamatan setempat.
Hal tersebut dibenarkan Camat Kecamatan Manggeng, Hamdani saat dimintai keterangannya oleh pihak media, Kamis (25/3/2021).
Diakuinya, dirinya tidak mengetahui informasi lengkap mengeinai tentang proyek tersebut.
"Saya tau adanya pekerjaan proyek tersebut hanya kebetulan lewat, karena lokasinya dijalan raya, makanya saya tau," kata Hamdani.
Tetapi, lanjutnya, hingga saat ini tidak ada laporan kepihaknya apakah proyek itu milik Kabupaten atau Propinsi. "Sejauh ini tidak ada laporan ke kita," singkat nya.
Senada Camat, Kabid Pengairan PUPR Abdya, Sabri juga mengaku tidak mengetahui adanya pekerjaan proyek tersebut.
"Belum tau kalau ada pekerjaan proyek saluran di Manggeng, mungkin APBA karena untuk pekerjaan proyek APBK awal tahun ini belum ada," aku Sabri.
Selain Sabri, Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Abdya, Muhibbidin yang dikonfirmasi juga mengaku hal yang sama terkait proyek drainase yang sudah hampir rampung tersebut.
"Sejauh ini saya belum ada informasi tentang adanya pekerjaan proyek tersebut, mungkin proyek dari Propinsi Aceh," kata Muhib.
Lebih lanjit, Muhib menganjurkan agar, media ini untuk melihat papan informasi tentang pekerjaan proyek dimaksud.
"Biasanya ada papan informasi yang di pasang dilokasi pekerjaan proyek tersebut, bisa dilihat apakan sumbernya dari APBA atau APBN, bisa dilihat disitu," imbuh Muhib.
Amatan awak media di lokasi, hingga Kamis (25/3/2021) pekerjaan proyek yang hampir rampung dikerjakan itu belum terlihat adanya papan nama yang memuat jenis kegiatan.
Selain itu juga tidak jelasnya lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak serta jangka waktu pengerjaannya. (RED).
.jpeg)
