Iklan

Untuk Hindari Keracunan Warga, Dinas ESDM Aceh Minta Medco Teliti Bersihkan Sumur Gas

REDAKSI
4/15/21, 10:55 WIB Last Updated 2021-04-17T07:33:03Z
Untuk Hindari Keracunan Warga, Dinas ESDM Aceh Minta Medco Teliti Bersihkan Sumur Gas

NOA | Banda Aceh - Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Ir Mahdinur MT mengingatkan kepada perusahaan migas Medco yang mengeksploitasi sumur gas di wilayah Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, untuk lebih lebih berhati-hati dan teliti memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dalam membersihkan sumur gas.
“Kejadian pada sumur gas Alue Siwah Nomor 11, jangan sampai terulang kembali dalam pelaksanaan pembersihan sumur gas berikutnya nomor 12 dan 13,” kata Mahdinur, Kamis (15/04/2021).


Mahdinur menanggapi kejadian pembersihan sumur Alue Siwah nomor 11, yang terjadi pada 9 April 2021 lalu, membuat 68 orang masyarakat Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, yang berada dekat dengan sumur gas harus, dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat, untuk mengobati rasa mual dan pening serta 163 KK, harus mengungsi, akibat tercium bau tak sedap.


Untuk menganalisa faktor penyebab munculnya bau tak sedap yang diduga dari sumur gas Alur Siwah yang sedang dibersihkan itu, Dinas ESDM Aceh, sejak Rabu (14/04/2021) kemarin sudah menurunkan tim teknis untuk mengetahui standar operasi (SOP) pencucian sumur gas yang dilakukan pekerja Medco, apakah sudah memenuhi standar atau belum, sehingga berdampak pada lingkungan.


Mahdinur menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pihak manajemen PT Medco, yang telah mengurus masyarakat yang terdampak bau tak sedap itu dengan baik, sehingga memasuki hari kelima terjadinya peristiwa bau tak sedap itu, masyarakat yang mengungsi maupun yang dirujuk ke rumah sakit akibat merasa mual, muntah dan pusing, sudah banyak yang sembuh dan kembali pulang ke rumahnya masing-masing.


Mahdinur juga memberikan appresiasi yang tinggi kepada pihak manajemen PT Medco yang telah memberikan dana konvensasi kepada masyarakat yang terkena dampak bau tak sedap tersebut dan bantuan kebutuhan pokok selama mengungsi kepada 163 orang KK, termasuk yang berada di rumah sakit.


Kemudian, Dinas ESDM Aceh melalui Mahdinur mengucapkan terima kasih kepada pihak BPMA, BPBA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh maupun Kabupaten/Kota dan pihak lainnya yang terlibat penanganan kejadian bau tak sedap, yang telah mengurus masyarakata yang terdampak, dengan baik.


“Tim tehnis pengawasan standar operasi pencucian sumur gas yang kita turunkan ini Mahdinur sebanyak dua orang dan mereka kita minta untuk melakukan kajian teknis kenapa pada saat dilakukan kegiatan flaring atau pencucian/pembersihan sumur gas PT Medco nomor 11 di Alue Siwah itu mengeluarkan bau tak sedap (gas H2S), sehingga membuat masyarakat yang menciumnya merasa mual, muntah dan pusing, serta lemas,” ujarnya.


“Salah satu hal yang akan kita tanyakan kepada Tim Pengawasan Kegitan Flaring sumur gas ke Medco, apakah sebelum dilakukan kegiatan pencucian sumur gas, sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar sumur gas, karena kegitan flaring atau pencucian sumur gas itu akan menimbulkan bau tak sedap di lokasi lingkungan terdekat yang berdekatan dengan sumur gas yang sedang didibersihkan (flaring),” tambahnya.


Kemudian, katanya, dalam pelaksanaan kegiatan pembersihan sumur gas, apakah telah menggunakan standar operasi pencucian gas yang standar, untuk mengeliminasi/menurunkan rasa bau tak sedap yang keluar dari sumur gas. Misalnya menggunakan blower atau kipas anggin besar untuk mengurai gas H2S yang ke luar dari sumur gas, agar bau tak sedapnya tidak menyenggat hidung masyarakat sekitar sumur gas.


Yang membuat masyarakat merasa mual, muntah dan pusing akibat tercium bau tak sedap itu, karena rasa baunya sangat pekat/tinggi, hingga mengangggu pernapasan.
Masyarakat yang penciuman tubuhnya tidak tahan, ia bisa lemas dan pingsan. Dampak bau tak sedap itu, harus diminimalisir, sehingga tidak membuat lingkungan sekitarnya jadi terganggu.


Terkait terhadap masyarakat yang dirawat di rumah sakit, menurut penjelasan dari Wakil Kepala BPMA, Muhammad Nazib, yang dirawat di RSU Zubair Mahmud masih ada 10 orang lagi dengan keluhan ringan, dari 67 orang sebelumnya.

Satu orang yang dirujuk ke RSUZA, dikabarkan juga sudah sehat dan telah pulang.

Tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, yang dimintai untuk menginvestigasi faktor penyebab pencemaran, kata Nazib, sudah tiba di lokasi.

Sementara Tim dari Unsyiah yang akan melakukan kajian teknis, baru akan berangkat hari Rabu kemarin. Demikian juga Tim dari IPB Bogor.

Area Flare pit yang diduga mengeluarkan bau tak sedap, sementara ini sudah di police lin oleh INAFIS dari polisi. **

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Untuk Hindari Keracunan Warga, Dinas ESDM Aceh Minta Medco Teliti Bersihkan Sumur Gas

Terkini

Adsense