NOA | Kota Jantho – Wakil Bupati Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab, bersama pejabat lainnya secara resmi melepas air untuk mengawali Musim Taman (MT) Gadu (tanam padi musim kemarau) tahun 2021, di pintu bendungan Krueng Aceh di Gampong Seuneubok, Kecamatan Seulimuem, Senin (17/5/2021) pagi.
Pelepasan air tersebut menandai dimulainya
pembajakan sawah dan MT Gadu serentak tahun ini, untuk itu Waled Husaini sapaan
akrab Wabup Aceh Besar mengharapkan kepada seluruh petani dan masyarakat agar
memanfaatkan air dengan baik dan maksimal serta secukupnya.
“Alhamdulilah sampai saat ini Allah masih
memberikan rahmat air kepada kita sekalian baik untuk keperluan hidup manusia,
hewan dan sekalian makhluk lainnya. Namun, air juga dimanfaatkan untuk
keperluan pertanian, gunakan air dengan baik dan syukuri nikmat Allah, karena
sungai kita terus mengaliri air,” kata Waled Husaini.
Kepada Dinas PUPR Aceh Besar, Waled Husaini
mengharapkan, jajaran dinas PUPR Aceh Besar untuk lebih giat lagi mengatur
debit air sesuai peruntukan.
“MT Gadu bisa sukses tanam tahun ini. Sehingga
hasilnya nanti juga untuk masyarakat sendiri, dimana petani memiliki stok bahan
pangan apalagi di tengah pandemi Covid-19,” kata Waled Husaini.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan semangat doa
kepada Allah SWT, gotong royong dan saling berbagi, terutama air tentu musim
tanam tahun ini akan menghasilkan terbaik.
Usai pelepasan air, Wabup Aceh Besar Tgk H Husaini
A Wahab kepada wartawan, menegaskan, dirinya atas nama Penkab Aceh Besar
menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu berperan aktif dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
Supaya, lanjutnya, sumber air tetap terjaga serta
menghindari terjadinya bencana alam yang dapat mengakibatkan rusaknya
insfratruktur, khususnya dalam hal ini
insfrastruktur irigasi.
"Kami mohon kepada masyarakat untuk menjaga
infrastruktur yang sudah dibangun agar masa pemanfaatannya dapat dirasakan
untuk jangka waktu yang lama. Selain itu juga,
hidupkan kembali budaya gotong royong,
seperti membersihkan saluran irigasi guna menjaga supaya aliran air
dapat lebih lancar,” pungkas Waled Husaini.
Sementara itu, Kadis Pengairan Aceh, Adi Surya ST
ME berharap kepada seluruh pemangku kepentingan dan para petani untuk menjaga
dan memanfaatkan air, dimana tekanannya selalu terbatas. “Kita optimalkan air
yang ada untuk penanaman, khususnya padi. Air tidak pernah cukup, jadi semua
kita dapat mengefesiankan dengan menghematnya,” pintanya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Aceh Besar,
Syahrial Amanullah ST dalam laporannya mengatakan, keberhasilan tanam ini tidak
terlepas dari kebutuhan air. Untuk Aceh Besar terdapat dua irigasi besar yang
mengairi persawahan yakni irigasi bendungan Krueng Aceh dan Krueng Jreu yang
berada dibawah kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) 1.
“Selain irigasi yang dibawah kewenangan BWS 1, kita
di kabupaten juga ada irigasi daerah. Kemudian sisanya ada irigasi desa dan
tadah hujan. Dan setengah dari luas tanam di Aceh Besar diairi oleh dua irigasi
Krueng Aceh dan Krueng Jreu,” sebut Syahrial.
Dikatakan Syahrial, sesuai kesepakatan dalam rapat
turun kesawah yang dihadiri Bupati Aceh Besar di Aula Dekranasda Aceh Besar
beberapa waktu lalu penanaman MT Gadu direncanakan 10 Juni 2021 mendatang.
Dengan luas lahan sawah Aceh Besar mencapai 25692
hektare tahun ini yang direkomendasi tanam MT Gadu mencapai 10 ribu hektare
yang cakupan ketersedian airnya meliputi 5500 ha oleh Bendungan Krueng Aceh,
3000 ha melalui Krueng Jreu, dan 1500 ha dari talud dan bendungan lainnya.
“Harapan target tanam bisa dicapai dan hasil padi
pun bisa membahagiakan petani,” demikian Syahrial Amanullah ST.
Turut hadir pada kegiatan unsur Forkopimda Aceh
Besar, Pejabat Balai Wilayah Sungai (BWS) 1 Aceh, Asisten II Setdakab M Ali
SSos MSi, Ketua Komisi II DPRK Mursalin SHI, Kadis Pangan Ir Fuadi Akhmad,
Kadis Pertanian Jakfar SP, Plt Kadiskominfo Abubakar SAg, Kabag Humas dan
Protokol Muhajir SSTP MPA dan pejabat dijajaran Pemkab Aceh Besar, Camat dan
Muspika Seulimuem serta penyuluh pertanian.(RED).