Iklan

Tarek Pukat Di Destinasi Wisata Pasie Geunteng

REDAKSI
5/31/21, 16:52 WIB Last Updated 2021-05-31T09:52:50Z

  

Tarek Pukat masyarakat Desa Blang Padang

NOA | Abdya - Budaya Tarek Pukat yang sudah turun menurun di Aceh, khsuusnya di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) masih terus dilestarikan, bahkan sudah menjadi kegiatan rutin warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan.


Tarek Pukat disebut-sebut sangat kental dengan kebudayaan Aceh yang sering dilakukan warga pesisir yang berdomisili diseputaran kawasan pasir, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Blang Padang, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya, Senin (31/5/2021).

 

Dalam prosesnya, seperti yang diceritakan Muslizar MT yang juga Wakil Bupati Abdya, menyebutkan, Tarek Pukat yang diartikan menarik jala ikan diawali membawakan pukat (jaring) oleh nelayan menggunakan perahu ke laut dengan jarak disesuaikan dari bibir pantai, kemudian pukat dilemparkan.

 

“Setelah dilempatkan, sejumlah nelayan di bibir pantai bersiap mengikatkan tali pukat ke pinggang. Para nelayan yang telah berbaris rapi kemudian menarik jaring tersebut dengan serentak. Dalam proses ini, bukan hanya nelayan orang biasapun bisa menarik jaring tersebut,” kata Muslizar.

 

Dikatakannya, tali-temali yang sudah terpasang di pinggang itu pun akan memudahkan mereka menarik menarik pukat tersebut. Beban terasa ringan karena dilakukan secara bersama-sama, dan tidak jarang diiringi dengan teriakan-teriakan yang membakar semangat.


Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT bersama hasil tangkapan jaring Tarek Pukat

“Cara menangkap ikan tradisional ini, dilakukan hampir setiap hari di pantai Desa Blanng Padang ini yang menarik perhatian masyarakat hingga wisatawan. Apalagi dilakukan di destinasi wisata halal Pasie Geunteng,” terang Muslizar.

 

Menurutnya, Tarek Pukat perlu dilestarikan, bukan hanya sebagai simbol kebersamaan masyarakat dalam mengais rezeki, tapi juga sebuah nilai jual yang mampu menarik wisatawan. “Blang Padang yang terletak di daerah pesisir dengan keindahan alam baharinya, salah satunya Pasie Geuteng,” sebut Muslizar.

 

Masyarakat Blang Padang, katanya, sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani dan nelayan, dengan memanfaatkan kesuburan tanah dan kekayaan laut disana. 


“Tarek Pukat di lokasi Pasie Geunteng yang berwarna kuning keemasan menambahkan estetika, apalagi dengan kombinasi gelombang laut tinggi sedang dan bersuara merdu akan menambahkan kesana alami,” tutur Muslizar.(RED).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tarek Pukat Di Destinasi Wisata Pasie Geunteng

Terkini

Adsense