NOA | Pidie Jaya - Dalam langkah mempersiapkan pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) yang akan dilaksanakan mulai bulan September 2021 ini, SMPN 2 Bandar Dua melakukan sosialisasi dan uji coba AKM .
Kegiatan Sosialisasi dan ujicoba AKM dilaksanakan di ruangan Lab Komputer SMPN 2 Bandar Dua dan diikuti oleh seluruh guru bidang study dan siswa kelas 8, Kamis 19/08/2021
Adapun tujuan Kegiatan tersebut bertujuan untuk pengenalan soal-soal AKM pada guru dan siswa.
Kepala SMPN 2 Bandar Dua, Muhammad Nasir S.Pd kepada media ini menyebutkan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada warga sekolah tentang AKM, sekaligus melaksanakan uji coba mandiri AKM untuk memetakan kemampuan siswa dibidang literasi ( kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan memahami konsep dibalik tulisan ) dan Numerasi ( kemampuan menganalisis dengan menggunakan angka - angka )
Adapun kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dari Pusat penguatan karakter (Puspeka ) Kemendikbud, Mukhlish Benzema, M.Pd, imbuhnya
Dalam paparan nya mukhlis menjelaskan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah kompetensi yang benar-benar minimum, dimana melalui AKM kita bisa memetakan sekolah-sekolah di daerah berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan dimana Kompetensi Minimun adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar,
Muhklis menjelaskan, apapun materinya dan apapun mata pelajarannya dengan AKM nanti akan terlihat dan terbaca sejauh mana kemampuan kita dalam memahami suatu materi, sehingga dalam AKM ada dua materi dasar yang harus dipahami oleh masyarakat pelajar yaitu terkait literasi atau baca tulis, serta literasi numerasi.
" Literasi yang dimaksudkan di sini bukan sekedar kemampuan membaca, tapi juga harus ada kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan menganalisis menggunakan angka serta menekankan literasi dan numerasi bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid agar dapat menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi.
Lebih lanjut Mukhlis menjelaskan, AKM lahir dari Asesmen nasional sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat sebagai langkah memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa,
" Asesmen Nasional bukan Pengganti Ujian nasional (UN), Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas mengenai mutu pendidikan, bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim belajar jadi warga sekolah khusus para guru agar tidak perlu resah dengan perubahan ini " jelas Muhklis
Asesmen Nasional diharapkan dapat mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk memfokuskan sumberdaya dan perbaikan pada mutu pembelajaran, karena dengan Asesmen Nasional ini akan menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah dalam pengembangan kompetensi dan karakter siswa
Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara nasional. Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah maupun daerah akan tetapi Asesmen Nasional memberi kesempatan sekaligus menuntut guru dan sekolah untuk memperbaiki kualitas pengajarannya guna menciptakan siswa yang lebih kompeten.
Lebih lanjut Muhklis menambahkan Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.
Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu , beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, Berkebhinekaan global Mandiri Bernalar kritis Kreatif dan Gotong royong.
" Kita mengharapkan Asesmen Nasional ( AN ) akan memberikan keadilan bagi setiap peserta didik, jangan ada lagi penilaian yang bersifat general untuk peserta didik, tetapi klasifikasi menurut kemampuan dan kompetensi masing masing peserta didik.
Salah seorang guru SMPN 2 Bandar Dua Safiatuddin, S, Pd, i mengakui Sosialisasi dan ujicoba AKM secara mandiri ini sangat bermanfaat bagi guru karena kegiatan tersebut memberi gambaran dan informasi utuh tentang AKM dan bisa menjadi acuan bagi guru nantinya.
Hal senada juga di amini oleh seorang siswa SMPN 2 Bandar Dua, Muhibbul, dimana menurunya ujicoba AKM ini sangat bermanfaat dan memberikan dampak dan manfaat kepada para siswa sudah mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan AKM nantinya.
" Disamping kami melakukan praktek langsung untuk menjawab soal soal literasi dan numerasi, diakhir ujicoba kami bisa langsung melihat hasil jawaban kami dan ini menjadi gambaran untuk kemampuan kami dalam menyelesaikan soal soal yang diberikan. pungkas Muhibbul , ( RM)