Iklan

Dukung Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Gubernur Aceh: Inspirasi Bagi Generasi Muda

REDAKSI
3/18/22, 13:26 WIB Last Updated 2022-03-18T06:26:24Z


Blora - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan dukungan pengusulan Pocut Meurah Intan sebagai Pahlawan Nasional dari Aceh yang kini dimakamkan di Blora.


Bersama istri pada Rabu malam (16/3/2022), dirinya hadir ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora untuk menjalin silahturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Blora.


"Semoga semangat kepahlawanan beliau dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia dan menggugah semangat kita semua dalam membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi," ucap Gubernur Aceh.


Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jawa Tengah (Jateng) dan Kabupaten Blora, karena telah merawat dan menjaga makam Pocut Meurah Intan yang merupakan pahlawan perempuan asal Aceh.


“Dan Insyallah, tahun ini Pemerintah Aceh juga akan melakukan pemugaran terhadap makam Pocut Meurah Intan tentunya dengan seizin Bapak Bupati Blora. Kita tidak akan memindahkan makam beliau ke Aceh,” terangnya.


Dijelaskannya, Pocut Meurah Intan merupakan sosok pejuang Aceh, salah seorang srikandi yang namanya masih begitu hidup di dalam dada masyarakat Aceh hingga saat ini.


Karena berkat kegigihannya perjuangan beliau mengusir penjajah dari Bumi Nusantara ini.


“Bersama suaminya, Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah Intan dikenal sebagai tokoh dari Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda,” kisahnya.


Menurut catatan sejarah, kata Gubernur Nova, perjuangan Pocut Meurah terjadi di akhir abad 19 sampai awal abad 20. Pada 11 November 1902, beliau dikepung oleh serdadu khusus Belanda dari Korps Marchausse dan terdesak.


Dengan dua tetakan luka di kepala, dua di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus, beliau terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.


“Namun beliau tetap tidak menyerah dengan rencong yang masih tergenggam kuat di tangannya. Semangat pantang menyerahnya ini ternyata sangat dikagumi Belanda, bahkan beliau diberi gelar Heldhafting atau yang gagah berani,” terangnya.


Berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, pada 6 Mei 1905, beliau beserta putranya, Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah.


Di Blora pula, Pocut Meurah Intan berpulang ke rahmatullah pada 19 September 1937, dan dimakamkan di Desa Temurejo.


Sementara, Bupati Blora, Arief Rohman, mendukung penuh usulan Gubernur Aceh.


Dengan begitu, hubungan antara dua daerah ini akan semakin kuat, dengan harapan semakin banyak saudara Aceh yang akan melakukan kunjungan ke Blora.


“Kunjungan ini rasanya seperti mimpi bisa kedatangan Pak Gubernur. Kita menyambut positif pengusulan Pocut Meurah Intan jadi Pahlawan Nasional, senada dengan Gubernur Ganjar Pranowo saat peringatan Hari Pahlawan tahun lalu,” ucap Bupati Arief.


Menurutnya, hubungan Aceh dan Blora akan semakin kuat, sebab tokoh pejuang perempuan Aceh, Pocut Meurah Intan dimakamkan di Blora.


“Kalau di Sumedang ada Cut Nyak Dien, sementara di Blora ada Pocut Meurah Intan,” lanjut Bupati.


Pihaknya siap untuk mengembangkan makam Pocut Meurah Intan menjadi destinasi ziarah, yang diharapkan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar makam.


Ke depan, Bupati akan melakukan kunjungan balasan ke Aceh agar kedua daerah ini bisa bersinergi.


Mengingat Aceh dan Blora juga memiliki potensi alam yang sama, yakni Migas. Sehingga ada yang bisa dikerjasamakan.


Pada kesempatan itu, Bupati Arief Rohman juga memakaikan udeng “iket samin” kepada Gubernur Aceh sebagai tanda sebagai penerimaan Warga Kehormatan Blora.***

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dukung Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Gubernur Aceh: Inspirasi Bagi Generasi Muda

Terkini

Adsense