Banda Aceh - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah M.Kes, mengikuti ritual rutin zikir dan doa pagi pada hari Rabu 25/05, dari Sekretariat Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta. Sementara dari Banda Aceh, diskusi usai zikir dipandu Asisten III Sekda Aceh, Iskandar AP.
Dalam zikir tersebut, Sekda menyapa para petugas pengamanan hutan dari UPTD KPH Wilayah V, yang di antaranya mengelola kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tripa dan DAS Batee, meliputi kawasan Gayo Lues, Aceh Barat Daya hingga Nagan Raya.
Ambiya, Kepala UPTD KPH Wilayah V, mengatakan tupoksi utama pihaknya adalah pemanfaatan kawasan hutan, pencegahan dan penanggulangan karhutla, pengembangan dan perlindungan kawasan hutan, penertiban peredaran hasil hutan, pembinaan dan pendampingan kerja sama, pengelolaan hutan dan perhutanan sosial serta rehabilitasi hutan dan lahan. “Kegiatan unggulan kita adalah pada pengembangan agroforestri kopi dan jasling untuk peningkatan pendapatan asli Aceh,” kata Ambiya.
Selanjutnya ada Sabri Ariga, juru irigasi D.I Weih Sejuk. Ia bertugas membuka dan menutup pintu air. Ia menyampaikan suka duka dalam menjalankan tugas. Di mana dirinya bersama petugas pintu air bekerja tidak saja sesual jadwal yang sudah diatur untuk pengalokasian air, tetapi juga sering tidak terikat dengan waktu kerja normal.
“Apalagi saat banjir datang, kami harus sigap untuk membuka ataupun menutup pintu air, hingga tidak menyebabkan kerusakan pada bangunan irigasi,” kata dia.
Sekda menyebutkan para Pamhut dan penjaga pintu air ini adalah pahlawan hutan dan pahlawan bagi para petani. Mereka sigap membantu semua warga, di mana kecukupan air di sawah-sawah tercukupi berkat kerja keras mereka.***
.jpeg)
