FPI Aceh dan Pimpinan Dayah Darul Mujahidin Lhoksemawe menolak intruksi Plt Gubernur terkait pelarangan pelaksanaan PHBI di Aceh |
NOA | Aceh
Utara – Dinilai menzalimi dunia pendidikan dan juga menzalimi Islam, FPI Aceh
dan Pimpinan Dayah Darul Mujahidin Lhoksemawe menolak kebijakan yang tidak
bijak, dan juga mendesak Plt Gubernur Aceh untuk mencabut intruksi tentang
perpanjangan pelaksanaan pendidikan dalam masa pandami Covid-19.
“Kami tidak
bisa menerima ada larangan majlis taklim dan tabligh akbar di Bumi serambi
Makkah, kami tak bisa terima ada larangan perayaan hari besar Islam di
Aceh, dan kami juga tak bisa terima ada
larangan zikir di Aceh seperti yang tersebut dalam poin yang ke empat dan juga
kami tidak setuju anak anak Aceh diajak belajar lewat HP/onlain,” kata Ketua
FPI Aceh, Tgk Muslem At Thahiry.
Lebih tegas,
Tgk Muslem At Thahiry mempertanyakan, dasar apa Plt Gubernur Aceh ikut-ikutan
latah mengangab Aceh daerah darurat Carona padahal Aceh adalah zona hijau.
“Melarang
orang untuk berzikir berjamaah dan perayaan hari besar Islam serta majlis
taklim bukanlah salah satu bentuk waspada tapi adalah bentuk panik dari
pemerintah Aceh,” sebut Tgk Muslem At Thahiry.
Tgk Muslem
At Thahiry melanjutkan, pihaknya mengajak Plt Gubernur Aceh untuk mengunakan
akal sehat agar intruksi tidak menzalimi Islam. “Gunakan akar sehat agar tidak
tergolong dalam bahagian orang orang munafik,” tegasnya.
Tgk Muslem
melanjutkan, pihaknya mengajak Plt Gubernur Aceh agar tidak ikut-ikutan
melanjutkan program musuh Islam untuk memadamkan cahaya Allah dan menjauhkan
ummat Islam dari syariat.
“Seharusnya
seorang pemimpin yang memimpin serambi makkah adalah mengajak rakyatnya untuk
mendekat diri kepada Allah dengan memenuhi masjid dan meramaikan majlis taklim
dan mensyiarkan Islam dengan shalat dan zikir berjamaah dan merayakan hari besar
Islam,” kata Tgk Muslem At Thahiry.
Dan,
sambunganya, juga seharusnya pemerintah Aceh kembali kepada konsep Islam untuk
terhindar dari wabah bukan konsep orang anti agama atau konsep komunis, konsep Islam adalah agar terhindar dari
berbagai macam bala adalah taqwa.
“Maka Plt
Gubernur Aceh sebenarnya harus serius dalam menerapkan syariat Islam kaffah di
Aceh dengan melarang riba (rentenir) dan zina, korupsi serta seluruh maksiat
lainya, bukan melarang orang berjamah dan berbuat yang makruf,” imbuh Tgk
Muslem At Thahiry.
Lebih serius,
Tgk Muslem At Thahiry mengajak seluruh rakyat Aceh untuk buka mata dan bangkit
melawan kezaliman tersebut. “Jangan sampai shalat Aidil Adha dilarang kerena
itu bahagian dari PHBI, dan jangan sampai anak anak Aceh sibuk dengan HP karena
sudah dibiasakan belajar lewat HP jangan sampai orang miskin tak memperoleh
pendidikan,” tegasnya.
Kepada wakil
rakyat yang ada di DPR Aceh, Tgk Muslem At Thahiry mengajak agar buka mulut untuk
memihak kepada rakyat.
“Jangan sampai masker menyebabkan mulut anda tak bisa bicara yang benar, silakan bermasker tapi jangan tutup mulut, karena anda semua adalah wakil rakyat maka wajib memihak kerakyat, anda dipilih oleh rakyat bukan dipilih oleh pejabat. Maka buka mata melihat efek dari intruksi yang tidak bijak itu,” pungkasnya. (RED).
“Jangan sampai masker menyebabkan mulut anda tak bisa bicara yang benar, silakan bermasker tapi jangan tutup mulut, karena anda semua adalah wakil rakyat maka wajib memihak kerakyat, anda dipilih oleh rakyat bukan dipilih oleh pejabat. Maka buka mata melihat efek dari intruksi yang tidak bijak itu,” pungkasnya. (RED).