NOA | BANDA
ACEH - Forum Pemuda Aceh (FPA) menggelar Webinar bertema “Kesejahteraan
Papua Sebagai Skala Prioritas Pemerintah”, dalam acara diskusi virtual
menggunakan Zoom Cloud Meeting, Sabtu (20/6/2020).
Dalam
diskusi itu, FPA menghadirkan beberapa pemateri, salah satunya Dr. Ir. H.
Herman Fithra yang merupakan Rektor Universitas Malikussaleh yang berbicara
mengenai Penguatan Kerjasama Pemda dengan Pemerintah Pusat.
"Papua
menjadi salah satu pulau terbesar di Indonesia yang begitu kaya akan potensi
alamnya. Papua menjadi salah satu wilayah kolonial Belanda yang enggan
dilepaskan begitu saja. Karenanya berbagai masalah Papua salah satunya
disebabkan oleh munculnya berbagai isu yang menganggu, yaitu isu rasisme hingga
separatisme yang memunculkan gejolak konflik masyarakat,” ungkap Herman Fithra.
Selain itu
Herman juga mengatakan bahwa Pemerintahan pascareformasi, yaitu Abdurrahman
Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo terus
menunjukkan atensi yang besar dalam menyelesaikan masalah Papua.
“Terutama
Pemerintahan Jokowi yang menekankan pada perbaikan infrastruktur dan membuka
keterisolasian masyarakat Papua demi peningkatan kesejahteraan,” kata Herman.
Di akhir
pemaparan Herman mengatakan bahwa melihat Papua harus dilakukan dengan
pendekatan empatik, khusus, dan terintegrasi. “Setiap langkah penyelesaian
Papua harus bisa saling bersinergi dan memberikan kekuatan untuk menatap masa
depan Papua yang lebih cerah. Papua merupakan tanah damai bersama NKRI,”
pungkas Herman.
Pemateri
lainnya, Sofyan Dawood yang merupakan
mantan Jubir GAM memaparkan, Refleksi pengalaman sejarah konflik Aceh, bahwa
konflik hanya menimbulkan kesengsaraan, penderitaan dan kerusakan.
“Maka di
Papua jangan sampai terjadi konflik seperti di Aceh. Adanya perhatian
pemerintah yang cukup besar untuk membangun Papua harus didukung segenap elemen
masyarakat baik di Papua maupun seluruh Indonesia," kata Sofyan Daud.
Acara
diskusi ini berlanjut dengan sejumlah narasumber yang hadir seperti Irsadi
Aristora, S.Hut, MH yang merupakan Ketua MPD Aceh Barat yang berbicara mengenai
penguatan peran generasi muda dalam mendukung pembangunan di Papua.
“Generasi
muda memiliki peran dan andil besar dalam mendukung pembangunan dan rangka
memajukan dan mensejahterakan Papua. Semangat membangun daerah menjadi tanggung
jawab generasi muda terhadap masa depan Papua dalam wawasan kebangsaan nasional
Indonesia," kata Irsadi Aristora.
Kemudian
dilanjutkan oleh Dr. Amri yang merupakan akademisi pakar ekonomi Aceh yang
berbicara mengenai optimalisasi pemanfaatan dana Otsus Papua. “Dana Otsus dapat
dioptimalisasi oleh eksekutif dan legislatif di Papua untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Papua yang implementasinya disinkronisasikan dengan berbagai
program atau kebijakan strategis pemerintah Papua saat ini,” katanya.
Tambahnya, jika
output, input, outcome, dan inpact yang jelas dapat mengoptimalkan pemanfaatan
dana Otsus sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sebut Dr.
Amri.
Kegiatan
diskusi ini diikuti secara virtual yang dipandu oleh moderator Ikhsan Fajri,
SH.I, MA yang merupakan Dewan pembina YLBH Kontra Aceh hingga kegiatan berakhir
pada pukul 18.30 WIB.
Ketua
Panitia Webinar, Fitrah Aulia Nurdin, mengatakan dalam wawasan kebangsaan
nasional Indonesia, sudah seharusnya kami sebagai generasi muda untuk ikut andil dalam memahami serta membuka
ruang diskusi agar dapat meningkatkan wawasan.
Harapanya
semoga webinar ini dapat membawa dampak positif bagi kemajuan Papua dan
meningkatkan wawasan generasi muda.(RED).