 |
| Keluarga dan staf RSUD-ZA Banda Aceh mendoakan jenazah almarhumah |
NOA | Abdya - Kepergian Anna Mutia (28) perawat Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD-TP) Aceh Barat Daya (Abdya) yang sebelumnya disebutkan mengalami musibah kecelakaan hingga membuat tangan kanan putus total meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.
Almarhumah semasa hidup dikenal dengan perempuan yang cukup baik itu sejak ditemukan tergeletak di badan jalan denga tangan putus total, hingga dirujuk ke RSUD-ZA Banda Aceh, Anna Mutia tidak kunjung sadar. Operasi menyambungkan kembali tangan tenaga medis tersebut juga berakhir gagal.
Peristiwa yang terjadi pada Senin 28 Desember 2020 lalu menghadirkan simpatik yang luas kabupaten Abdya, bahkan masyarakat masih bertanya-tanya penyebab kecelakaan yang dinilai sejumlah orang sangat janggal yang hingga kepergian ibu satu anak itu masih misteri.
Fajri, sang suami almarhumah yang terus mendampingi Anna Mutia selama menjalani masa perawatan membenarkan bahwa sang istri telah meninggal dunia RSUD-ZA Banda Aceh, Rabu (5/12/2020) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. "Iya benar, sekitar pukul 07.00 pagi tadi istri saya meninggal," ungkapnya.
Sebelum meninggal, kata Fajri, seluruh tubuh Anna Mutia mulai membengkak dan napasnya juga tidak beraturan. "Kondisi terakhir istri saya, itu tubuhnya dari tangan sampai kaki sudah membengkak, kemudian napasnya juga sudah agak payah karena ada cairan di parunya," terang Fajri.
Diakuinya, Ia tidak tahu pasti apa yang menyebabkan kondisi istrinya demikian. Selama dilakukan infus, istrinya juga belum pernah mengeluarkan urine. Dia menduga kondisi istrinya sudah banyak komplikasi.
Ditambah lagi, katanya, terakhir kali disebutkan ada cairan yang masih mengendap di bagian paru-paru almarhumah yang belum sempat dikeluarkan. "Saat ini keluarga dalam perjalanan mengantarkan jenazah Anna Mutia kembali ke Gampong Pisang, Kecamatan Kuala Bate, Abdya. Ini sudah berada di Lhoknga, lagi dalam perjalanan," pungkas Fajri.(RED).
.jpeg)
