Ketua Komisi B DPRK Abdya H. Munir H Ubit |
NOA | Abdya - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) setempat. Rabu (24/3/2021).
RDP yang digelar di ruang rapat DPRK Abdya itu terkait kisruh masalah penyaluran pupuk bersubsidi untuk warga petani di Kabupaten setempat dinilai bersifat tertutup.
Pasalnya, dalam RDP tersebut oknum petugas sempat melarang wartawan dari sejumlah media untuk meliput. Akibatnya, sejumlah wartawan dari berbagai media dan lintas organisasi terpaksa menunggu RDP selesai.
Ketua Komisi B DPRK Abdya H. Munir H Ubit, dimintai tanggapannya usai RDP menyebutkan, mewakili seluruh anggota dewan, pihaknya meminta maaf kepada rekan-rekan media, karena telah terjadi miskomunikasi pada saat RDP tersebut.
"Ini RDP umum, tidak tertutup. Ini hanya miskomunikasi. Dengan jiwa yang besar, kami minta maaf sebesar-besarnya kepada rekan-rekan media semua,” kata H. Munir.
Politis Golkar itu mengakui, miskomunikasi itu akibat kealpaan pihaknya, yang lupa mengarahkan pada para securiti, agar tidak menahan dan melarang para wartawan yang ingin liputan.
"Ini “Kealpaan kami. Jika ada yang salah, kamilah yang bersalah. Sekali lagi kami minta maaf,” ujar Munir.
Dalam kesempatan itu, Munir juga menyebutkan, RDP hari itu belum ada sebuah kesimpulan yang ditempuh, dikarenakan pihak Distanpan belum mengantongi data kongkrit terkait RDKK.
“Data yang kita kantongi dari Distanpan belum kongkrit, karena masih ada pemotongan-pemotongan. Makanya, kita memberi waktu pada Distanpan, untuk menyempurnakan data, sebelum kita gelar RDP selanjutnya,” ungkap Munir.
Diakui Munir, memang ada ditemui kejanggalan dilapangan dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi ini. Dicontohkan, antara Kecamatan Babah Rot dengan Kecamatan Kuala Batee, luas lahan pertanian penduduk lebih luas di Kuala Batee.
"Akan tetapi, dalam penyaluran pupuk bersubsidi, kuota pupuk lebih besar di Kecamatan Babah Rot. Juga ada beberapa kejanggalan lainnya yang harus segera dibenahi," kata H. Munir.