NOA | Pidie Jaya - Tim Aksi Peduli Umat ( Aslimat) Aceh mengunjugi Nita Suria (36) Warga Gampong Abah Lueng Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya, yang mengalami sakit parah sejak satu tahun terakhir, Selasa, 01/05/2021,
Ilyas (39), suami dari Nita Suria merupakan seorang petani hanya berpendidikan SD, dalam kesahariannya bekerja sebagai buruh tani dan kebun milik warga di Desa setempat dan sekitarnya.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang masih usia sekolah. Anak pertama bernama Supriadi duduk dibangku SMP dan Zawir Hanif yang masih SD.
Informasi dari warga, Nita Suria adalah adik kandung dari Jalaluddin yang merupakan ajudan Tgk Abdullah Syafi'i Panglima pusat GAM.
Nita juga orang aktif membela dan membatu perjuangan GAM semasa Aceh masih konflik namun sekarang Nita sudah mengalami sakit yang sangat parah (Terjepit saraf pinggang) hingga mengalami kelumpuhan separuh badan kebawah.
Menurut dokter, Nita terjepit saraf pinggang hingga mengalami kelumpuhan separuh badan kebawah. Diagnosa : Pleural Effusion in Conditions Classified Elsewhere Efusi pleura adalah suatu kondisi ketika terdapat cairan abnormal dalam rongga pleura. Pleura merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada. Di antara pleura yang melapisi paru-paru dan dinding dada, terdapat rongga pleura, Secara normal, terdapat sedikit cairan dalam rongga ini yang berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura saat pergerakan paru-paru ketika bernapas.
Kondisi ini diceritakan oleh keluarga Nita kepada awak media yang ikut serta mendatangi kerumahnya bersama Tim Aksi Peduli Ummat yang di gerakkan oleh Rahmadana, dan juga ikut didampingi oleh Kepala Desa setempat.
Ilyas menambahkan , dirinya berharap kondisi keluarganya diketahui oleh pemerintah, sehingga istrinya bisa mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
"Kami butuh bantuan. Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media. Tolong kami dik " pinta Ilyas kepada awak media dan Tim Aslimat" Kalau bisa, istri saya butuh kursi roda," pinta Ilyas dengan sendu sembari mata berkaca-kaca.
"Sedih memang ceritanya. Mau bilang apa, beginilah kondisi kami di sini. Mau minta bantuan kepada pemerintah juga, kami belum ada akses untuk menjumpai Bupati Pidie Jaya, H. Aiyub Abbas," ungkap Ilyas
Ditempat yang sama Nuraini Musa (68) ibu kandung Nita menuturkan, Anak saya sudah satu tahun lebih menderita sakit seperti ini sudah beberapa kali kami bawa ke rumah sakit hingga ke RSUZA Banda Aceh dan sudah 2 kali menjalani operasi namaun masih tak kunjung membaik", ujarnya.
" Sudah setahun ini, Nita tidak bisa beraktivitas apa-apa, Semua aktivitas dilakukan di tempat pembaringan. Anak saya ini lumpuh sejak setahun terakhir. Karena suaminya mencari nafkah, Nita terpaksa tinggal di rumah saya untuk mendapatkan perawatan," akui ibunya, Nuraini Musa kepada wartawan, Selasa (1/6/2021).
"Saat ini kami hanya menjalani pengobatan tradisional seadanya karena kondisi keuangan sudah tidak memungkinkan lagi untuk berobat, walau dokter bilang harus rawat inap di Rumah sakit, tapi kami tidak bisa berbuat banyak lagi , semua tabungan sudah terkuras habis, kami hanya bisa berharap kepada Allah melalui doa di setiap sujud, semoga ada ke ajaiban yang Allah berikan", imbuh Nuraini
Sementara itu Ramadhana, Ketua Aksi Peduli Umat Aceh, melalui media ini menyampaikan, Kunjungan Tim Aksi Peduli Umat kali ini berdasarkan laporan dari tetangga Nita saat tim mengunjungi rumah Linda Asyura (Pasien Lupus) beberapa hari yang lalu", katanya.
Nita membutuhkan bantuan dan uluran tangan orang baik agar bisa berobat kembali secara medis di rumah sakit. Harap Dona Paru.
" Seperti hal hari ini nanti kita upayakan memfasilitasi untuk bisa mendapatkan bantuan pengobatan dan kebutuhan lainnya seperti kursi roda yang dimaksud oleh ibunya", imbuhnya
Ditempat yang sama juga , Muhadi Keuchik Gampong Abah Lueng mengatakan, Nita Suria mengalami kelumpuhan sejak se-tahun yang lalu.
"Kepedulian serta uluran tangan dari Dinas Sosial Pidie Jaya untuk bantuan kursi roda dan biaya untuk pendampingan pasien sangat dibutuhkan'", pungkas Muhadi. ( RM)