Iklan

Nakes Penyuntik Vaksin Kosong di Medan Buka Suara

REDAKSI
1/22/22, 18:36 WIB Last Updated 2022-01-22T11:36:16Z



Medan- Dokter Gita, vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong ke anak SD di Medan buka suara.


Vaksinator asal Rumah Sakit Delima di Martubung, Medan tersebut mengungkapkan permintaan maafnya dalam jumpa pers yang digelar di Mapolres Pelabuhan Belawan Medan.


Selain Dokter Gita pihak kepolisian juga menghadirkan perawat berinisial W yang diduga juga terlibat dalam kasus penyuntikkan vaksin kosong terhadap salah satu anak SD di Medan itu.


“Kepada pihak Polri, kepada masyarakat, kepada IDI Sumut, dan IDI Medan saya meminta maaf atas kesilapan yang saya perbuat ini, terima kasih,” kata Dokter Gita, Sabtu 22 Januari 2022.


Setelah meminta maaf, kemudian dia bergegas meninggalkan ruangan konfrensi pers.


Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap kejadian yang tengah viral tersebut.


“Dari mulai kejadian kami sudah menganalisa video yang ada, kami sudah bisa mendeteksi tempat kejadian perkara tersebut, bahwa betul itu kejadian di salah satu sekolah dasar terkait dengan kegiatan vaksin terhadap anak-anak usia 6 sampai dengan 11 tahun,” katanya.


Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 17 Januari 2022 lalu dengan target sasaran vaksin sebanyak 500 anak. Dari data yang ada, saat itu sebanyak 460 anak sudah divaksin.


“Ada yang tidak hadir ada yang saat itu kondisinya tidak memungkinkan untuk divaksin,” terangnya.


Terkait dengan kejadian yang viral karena videonya tersebar di masyarakat, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah.


“Polres Pelabuhan Belawan di-back up Polda Sumatera Utara memeriksa 5 orang saksi yang sampai saat ini sudah kami mintai keterangan. Di antaranya, tiga orang tenaga kesehatan, satu orang tua dari siswa yang ada di video tersebut dan satu lagi petugas yang meng-input data, ” terangnya.


Dari keterangan yang diterima oleh pihak kepolisian, bahwa yang bersangkutan hanya bertugas untuk menyuntikkan, sedangkan ada petugas yang lainnya yang mengisi vaksin tersebut, yaitu saudari W.


“Itu keterangan sementara yang diberikan dan terus kami dalami. Karena kami juga sampai dengan saat ini akan memanggil pihak-pihak terkait,” jelasnya.


Aparat kepolisian juga akan berkoordinasi dengan IDI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut maupun Dinkes Medan.


“Lebih jelasnya nanti teman-teman dari IDI yang akan menjelaskan,” ujarnya.


Kedua nakes tersebut sampai saat ini masih berstatus sebagai saksi.


“Kami tidak ingin terburu-buru untuk menentapkan sesorang menadi tersangka, ada mekanismenya ada proses yang harus kami jalani. Kita tunggu hasil penyidikan dari Polres Belawan dan Polda Sumatera Utara ya,” kata dia.***

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Nakes Penyuntik Vaksin Kosong di Medan Buka Suara

Terkini

Adsense