Banda Aceh - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh (PA) sedang melakukan proses persiapan untuk rotasi besar-besaran anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Fraksi PA Peroide 2019-2024.
Hal ini disampaikan Juru bicara Partai Aceh, Nurzahri Senin (14/2/2022) di Banda Aceh.
Sesuai dengan tata tertib DPRA, PA akan melakukan perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) setalah memasuki masa kerja dua setengah tahun. Sebab itu setiap fraksi-fraksi akan mengajukan atau mengocok ulang kompisisi baru di DPRA.
“Benar kami sedang melakukan proses screening rotasi AKD di DPRA, karena DPRA sedang memasuki pase masa dua tahun setengah sesuai Tatib," sebut Nurzahri.
Nurzahri menyebut, Partai Aceh telah melakukan beberapa kali rapat membahas persoalan tersebut dan mengambil keputusan akan melakukan rotasi semua anggota DPRA dari Fraksi PA. Termasuk pembahasan mengenai pergantian Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin.
“Pembahasan sudah sampai ke sana, tetapi masih tahap proses screening, semua posisi 18 anggota dewan sudah kita bahas satu persatu. Dari latar belakang kinerjanya, kemampuanya dan segala macam memang sampai sekarang belum rinal, karena masih banyak preses dan mekanismenya yang dilalui,” ujarnya.
Nurzahri juga menjelaskan terkait pergantian komposisi baru jabataan Fraksi PA di DPRA akan dilakukan sesuai kinerja masing-masing anggota, layak dipertahankan atau tidak.
Dalam tahap pembahasan itu kata Nurzahri, ada beberapa format yang telah diatur, misalnya ada versi diganti semua dan kemungkinan juga ada yang mengisi posisi yang sama.
"Ada model kita ganti semua termasuk ketua, atau ketuanya tidak kita ganti, ada model ganti posisi saja. Nah, beberapa model ini akan kita lihat mana yang terbaik, tetapi sampai sekarang belum ada keputusan model apa yang diterapkan," kata Jubir PA ini.
Ditanya mengenai pergantian tampuk kepemimpinan DPRA yang dipimpin Fraksi Partai Aceh, Nurzahri menegaskan masih melakukan proses ditahapan tim dan juga menunggu hasil keputusan rapat pimpina.
Selain itu PA juga akan melakukan komunikasi dengan partai-partai koalisi.
“Intinya belum final, tetapi wacana ke sana memang bisa dikatakan sudah 60 persen. Ini masih dibahas ditingkat tim tapi belum bisa mengupas secara tuntus karena belum menyelesaikan tahap pekerjaanya," papar Nurzahri.***
