Turnamen ini diikuti tiga tim yaitu tuan rumah Gerindra Aceh FC, Legend Sigupai FC dan Pewarta Kutaraja FC. Ketiga tim saling bertemu.
Dalam turnamen segitiga ini, Pewarta Kutaraja finis di posisi runner up setelah mengumpulkan 3 poin berkat kemenangan 3-2 atas tuan rumah Gerindra Aceh.
Tiga gol Pewarta Kutaraja masing-masing diciptakan Rianza Afandi Sumberpost 2 gol dan Rahmat Fajri Antara 1 gol.
Sementara di pertandingan kedua, Pewarta Kutaraja menyerah dengan skor 2-4 atas Legend Sigupai FC.
Dalam laga itu, Legend Sigupai menurunkan sejumlah mantan pemain Persiraja seperti Fahrizal Dillah, Faumi Syahreza.
Selain itu, mereka juga diperkuat sejumlah bintang sepakbola Polda Aceh, di antaranya Kombes Pol Kalingga Rendra Raharja (Irwasda) dan AKBP Eddwi Kurniyanto (Wadir Lantas).
Sedangkan Pewarta Kutaraja mengandalkan sejumlah pemain muda berbakat, seperti Aprizal Antara, Syahril Kompas TV, Zulmasry FJL, Khalis Antara, Fadhil Popularitas, Habibi Rmol, Ilyas Ombudsman dan sejumlah pemain lainnya.
Meski kalah 2-4, permainan Pewarta Kutaraja mendapat pujian dari Manajer Misdarul Ihsan. Menurutnya, para pemain telah menjalankan intruksi pelatih dengan baik, namun keberuntungan belum memihak ke timnya.
"Saya apresiasi kerja keras pemain, malam ini pemain bermain sesuai intruksi pelatih, kita belum rezeki saja," kata Misdarul Ihsan kepada wartawan, usai pertandingan.
Ihsan tak menampik jika Mahmudin dkk masih lemah dalam penyelesaian akhir. Hal ini akan menjadi cacatan untuk dievaluasi guna persiapan menghadapi turnamen berikutnya.
“Kita punya beberapa peluang bagus, tapi tidak bisa diselesaikan dengan baik, ini menjadi evaluasi ke depan, saya sudah sampaikan ke pelatih," kata Ihsan didampingi Media Officer, Husaini.
Sementara, Pelatih Fisik Pewarta Kutaraja, Nasir Serambi menyebutkan, secara umum permainan para jurnalis di pusat ibu kota Provinsi Aceh ini sudah bagus.
Nasir juga tak menyangka para pemain mampu bertarung sepanjang dua pertandingan dalam turnamen itu. Padahal, Rahmat Fajri dkk tak pernah menggelar latihan.
"Jujur saja menghadapi turnamen ini kita tanpa latihan karena disibukkan pekerjaan, hanya saja selama ini anak-anak saya intruksikan latihan mandiri di rumah," kata Nasir.
Dalam turnamen ini, Nasir memang sengaja meminta pelatih kepala untuk menurunkan pemain-pemain muda, mengingat mereka akan menjadi penerus di masa akan datang.
"Sistem kita sama seperti Shin Tae-yong, kita utamakan pemain muda, yang tua-tua kita tepikan dulu, mereka nanti main di laga persahabat saja," ungkap putra asal Meulaboh ini.(MS).
