Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berharap Pemerintah Aceh meningkatkan pelaksanaan operasi pasar murah. Saran tersebut dinilai akan meringankan beban masyarakat setelah harga bahan pokok melonjak beberapa pekan terakhir.
Anggota DPRA, Fuadri, mengaku kerap mendengar masyarakat mengeluhkan kenaikan harga barang akibat lonjakan harga bahan bakar minyak. Apalagi kenaikan terjadi menjelang Ramadhan.
"Yang saya dengar pemerintah pusat mengatasinya melalui pendekatan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Pemerintah Aceh, dalam hal ini Pak Gubernur kita tidak boleh diam, juga harus turun tangan bersama membantu rakyat kita," kata Fuadri dikutip dari tayangan YouTube DPR Aceh, Ahad (17/4).
Meski masyarakat biasa tidak demonstrasi, menurut Fuadri, sejatinya mereka menjerit kenaikan harga bahan pokok itu. Ia menilai dampaknya terasa lebih berat dari ancaman COVID-19.
"Apakah ini memang ada stimulan yang meningkatkan jumlah operasi-operasi pasar. Kalau setiap tahun agenda operasi pasar biasanya dua hingga tiga kali, saya pikir ini bisa dilakukan setiap bulan," ujarnya.
Fuadri menilai operasi pasar murah akan meringankan pengeluaran masyarakat Aceh. Seandainya tidak ada anggaran untuk itu, ia menyarankan Pemerintah Aceh berkonsultasi dengan kementerian agar bisa memakai dana cadangan tanggap darurat.
"Atau dulu ada dana yang dicadangkan untuk penanganan COVID, ini bisa enggak dipakai untuk penanganan persoalan stimulus ekonomi. Saya pikir ini salah satu cara yang kita lakukan sehingga beban masyarakat tidak berat," tuturnya.***
.jpeg)
