Simeulue - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah meninjau perkembangan proses kegiatan (progress) pembangunan melalui program tahun jamak atau multy years contract (MYC) yang meliputi jalan dan irigasi di Kabupaten Simeulue, Minggu (22/5/2022).
Ada tiga item MYC yang menggunakan dana APBA ditinjau Sekda Taqwallah. Ketiganya adalah peningkatan jalan Sinabang- Sibigo, pembangunan bendungan dan irigasi Sigulai, dan peningkatan jalan Nasreuhe- Lewak-Sibigo.
Berdasarkan laporan hasil peninjauan, progres pembangunan ruas jalan Sinabang-Sibigo sampai saat ini telah mencapai 78,51 persen. Jalan sepanjang 19,4 Km itu ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022 ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Mawardi mengatakan, pihaknya berkomitmen agar pembangunan jalan tersebut dapat segera rampung dan fungsional sesuai jadwal yang telah disepakati. Sehingga masyarakat dapat merasakan segera manfaatnya.
Lebih lanjut, terkait pengerjaan peningkatan ruas jalan Nasreuhe- Lewak-Sibigo, Mawardi menyebutkan progres pengerjaannya sudah mencapai 13,492 persen dengan panjang pengerjaan jalan 24 Kilometer.
Sementara itu, terkait kunjungan pembangunan bendungan dan irigasi Sigulai, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya menjelaskan, progres pembangunan bendungan Sigulai sampai hari ini sudah mencapai 30 persen lebih. Ia mengatakan, pembangunan irigasi tersebut merupakan bagian dari program infrastruktur Pemerintah Aceh dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Ade mengatakan, dengan rampungnya irigasi tersebut, diharapkan mampu mengairi sekitar 1.983 hektar areal persawahan yang selama ini masih mengandalkan curah hujan sebagai sumber airnya. Areal persawahan yang akan dialiri irigasi tersebut meliputi delapan desa yaitu Desa Sigulai, Desa Babul Makmur, Desa Lamamek, Desa Batu Ragi, Desa Malasen, Desa Miteum, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sembilan di Kecamatan Simeulue Barat.
Selain Kepala Dinas PUPR dan Kepala Dinas Pengairan, dalam kunjungan tersebut Sekda Aceh juga didampingi Sekda Kabupaten Simeulue, Ahmadiyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, A Hanan, Kepala Badan Kepegawaian Aceh, Abdul Qahar, dan Staf Khusus Gubernur Aceh Wiradmadinata.***