Iklan

Pimpinan DPRA: PKBI Harus Jadi Solusi Bencana Sosial di Aceh

REDAKSI
6/12/22, 03:48 WIB Last Updated 2022-06-11T20:48:13Z


Banda Aceh - Bencana sosial seperti kekerasan seksual yang menimpa anak dan perempuan akhir-akhir ini semakin marak di Aceh. Oleh karenanya, kehadiran Lembaga Swadaya Masyarakat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Aceh harus menjadi solusi terhadap bencana sosial tersebut.


Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hendra Budian SH dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Daerah ke-XII PKBI Aceh di Aula BKKN Aceh, Sabtu (11/6/2022).


"Kita harus serius menghadapi persoalan ini. Kita perlu bersinergi. Miris sekali di daerah yang menerapkan syariat Islam ini terjadi hal demikian. Yang paling kita sayangkan pelakunya adalah keluarga sendiri, ayah, paman, kakek, tetangga, dan orang-orang terdekat korban," jelas Hendra.


Ia menginginkan, semua pihak khususnya PKBI menyusun langkah strategis sebagai upaya menghadapi persoalan-persoalan yang sedang menimpa para korban. Ia selaku legislatif juga berjanji akan memperjuangkan dalam bentuk anggaran agar bencana sosial ini semakin minim terjadi di Aceh.


"Kita di DPRA  sedang berupaya merevisi qanun jinayat yang menurut kita hukuman bagi pelaku  selama ini terlalu ringan," tambah Hendra yang juga mantan aktivis itu.


Terakhir, Hendra berharap PKBI Aceh terbentuk di 23 kabupaten/kota. Jika selama ini baru 7 kabupaten/kota, maka tugas ketua terpilih nantinya bisa menghadirkan PKBI  seluruh Aceh.


Sementara itu Sekretaris PKBI Pusat, Dra. Josephine R. Marietta, M.PsiT yang hadir dalam sambutannya mengingatkan hasil dari Musda nantinya dapat terpilih ketua baru yang mampu melahirkan program-program strategis.


"PKBI terus bersinergi dengan pemerintah dan unsur masyarakat, serta lembaga internasional.Indonesia ini laboratorium bencana, baik bencana alam maupun sosial, mulai dari konflik vertikal hingga horizontal. Maka perlu memperkuat program-program PKBI," ujarnya.


Ia  meminta PKBI Aceh terus meningkatkan program melalui strategi komunikasi. Kalau program bagus tapi cara penyampaian salah maka pesannya tidak sampai.


Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Daerah PKBI Aceh, M Yunus Ilyas SE mengingatkan, agar hasil seminar kemarin tentang generasi berkualitas menjadi acuan dalam perencanaan program ke depan. Di sela-sela pembukaan Musda, pengurus PKBI Aceh juga mengenang dua tokoh PKBI Aceh yang meninggal dunia, yaitu Prof dr Andalas dan Prof Nadir Abdil Kadir SE.


"Kedua tokoh ini memiliki jasa dalam pengembangan PKBI di Aceh, seperti almarhum dokter Andalas ikut mempelopori lahirnya klinik PKBI di Lampineung," tutupnya.***

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pimpinan DPRA: PKBI Harus Jadi Solusi Bencana Sosial di Aceh

Terkini

Adsense