Banda Aceh – Penjabat Wali Kota Banda Aceh Bakri Sidiq membuka acara Festival Ekonomi dan Bisnis Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Acara bertajuk The Future of Economic: Achieving The Key Point of Sustainability tersebut berlangsung di Aula FEB USK, Selasa, 8 November 2022.
Turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK Faisal beserta para Dosen, Kepala Kanwil Keuangan Aceh Imanul Halim, Kepala OJK Yusri, Ketua Ikafensy Aceh Amal Hasan, Perwakilan Bappeda Aceh, Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan tamu lainnya.
Mengawali sambutan, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Sidiq mengutarakan rasa rindunya kepada suasana kampus. Sebagai alumni FEB USK, dirinya merasa bangga berada di tengah-tengah mahasiswa sebagai intelektual muda yang akan menjadi penerus bangsa.
Ia pun mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada BEM Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Syiah Kuala atas inisiasi dan kerja kerasnya melaksanakan kegiatan yang bermanfaat ini.
"Hadir kesini bagi saya juga memantik memori masa kuliah dulu. Di kampus ini, cakrawala pemikiran kami dibuka. Idealisme kami dibentuk, kepekaan sosial kami di asah. Bagi saya, Darussalam adalah bentuk lain dari pada rumah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bakri mengungkapkan digitalisasi kini telah menjadi sebuah keniscayaan. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai transformasi digital yang terjadi dalam tatanan kehidupan.
“Buktinya, sebahagian mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis juga telah merasakan bagaimana menjalani perkuliahan secara daring. Saat ini uang tunai juga perlahan tergantikan perannya dengan beragam aplikasi pembayaran dan dompet digital”, tuturnya.
Bakri juga menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh juga tidak mau ketinggalan untuk mengambil peran dalam ekosistem ekonomi digital ini. Saat ini Pemko tengah mengembangkan sebuah aplikasi pembayaran dan dompet digital. Selain menyediakan berbagai layanan pembayaran, aplikasi yang diberi nama BandaPay ini juga dibangun sebagai salah satu sumber PAD baru di Kota Banda Aceh.
“Namun pembangunan aplikasi BandaPay tidak hanya terbatas untuk kepentingan ekonomi semata. Ada isu yang lebih besar yang mendorong kami mengembangkan aplikasi ini yaitu menjaga kerahasiaan data transaksi warga Banda Aceh dan memastikan kepemilikan data tersebut berada di tangan kita sendiri. Hari ini, siapa yang memiliki data, maka merekalah yang akan menguasai dunia,” jelasnya.
Kata Bakri, semangat untuk dapat berdiri di kaki sendiri, dan menjadi tuan di rumah sendiri, merupakan dasar pembangunan aplikasi BandaPay yang saat ini telah masuk ke tahapan ujicoba.
"Hal itu yang menjadi dasar mengapa pembangunan aplikasi yang sudah sampai pada tahapan ujicoba ini terus kami kebut. Dan kabar bahagianya, pembangunan aplikasi ini juga dilakukan oleh sumberdaya lokal. Mereka adalah putera-puteri terbaik Aceh yang memiliki semangat yang sama untuk dapat ikut bersaing dalam ekosistem ekonomi digital,” ungkapnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Dekan fakultas ekonomi dan Bisnis Faisal memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua tamu yang hadir. Katanya, kegiatan Festival Ekonomi dan Bisnis Tahun 2022 adalah suatu kegiatan non akademik dalam rangka mendukung indikator utama ekonomi bisnis.
Ia pun bersyukur Pemerintah telah mengeluarkan kurikulum Kampus Merdeka Belajar, dengan konsep adanya unsur praktis seperti kegiatan yang di lakukan hari ini.
“Harapan kami kegiatan ini akan memberikan inspirasi, meningkatkan wawasan, mendapatkan informasi, dan update terkait kebijakan yang ada,” katanya.