Iklan

BKKBN Prioritaskan Percepatan Penurunan Stunting di Aceh

REDAKSI
1/11/23, 10:02 WIB Last Updated 2023-03-29T00:03:06Z
Banda Aceh - Mengawali tahun 2023, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) mengunjungi Provinsi Aceh. Kunjungan selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (11- 13 Januari 2023) tersebut dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Selama rangkaian kunjungan tiga hari ini, Hasto Wardoyo akan bertemu dengan 12 bupati dan walikota se-Provinsi Aceh yang dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah. Masih di Kabupaten Bener Meriah ini juga, Hasto akan bertemu dengan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) se-Provinsi Aceh.

Hasto juga dijadwalkan akan mengisi tausyiah 7 menit dalam salat subuh berjamaah di Masjid Agung Bener Meriah pada Kamis (12/01/2023) pukul 05.00 WIB. Pada pukul 08.30-09.00, Hasto Wardoyo akan mengunjungi Klinik Pelayanan KB di Puskesmas Simpang Tiga. Hasto juga dijadwalkan menjadi pembicara kunci dalam seminar Membangun Keluarga Sejahtera dan Upaya Pencegahan Stunting.

Dalam kunjungan tiga hari itu, Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) akan didampingi Direktur Bina Akses Pelayanan KB dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak dr. Irma Ardiana, MAPS., dan Penyuluh KB Utama ir. Siti Fathonah, MPH.

Upaya untuk mencapai target percepatan penurunan stunting 14 persen pada 2024 harus dilakukan secara holistik dan komprehensif yang melibatkan pemerintah daerah. Tujuannya agar ada perubahan mindset dalam keluarga dalam hal pola asupan makanan bergizi dan pola asuhan anak balita,” kata Hasto.

Provinsi Aceh merupakan satu dari 12 provinsi yang menjadi target prioritas percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Provinsi Aceh merupakan tertinggi ketiga di Indonesia di bawah Provinsi Nusa Tenggara Timur (37,8 persen) dan Provinsi Sulawesi Barat (33,8 persen).

Berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Aceh sebesar 33,2 persen dan jauh di atas prevalensi stunting rata-rata nasional yang sebesar 24,4 persen.

Dari 23 kabupaten dan kota di Aceh, angka prevalensi stunting tertinggi ada di Kabupaten Gayo Lues sebesar 42,9 persen. Angka prevalensi ini menunjukkan bahwa hampir satu dari dua anak yang ada di Kabupaten Gayo Lues mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang serta stimulasi lingkungan kurang mendukung.

Prevalensi stunting tertinggi kedua ada di Kota Subulussalam dengan angka 41,8 persen. Tertinggi ketiga ada di Kabupaten Bener Meriah dengan prevalensi stunting 40,0 persen.

Daerah dengan prevalensi stunting terendah di Aceh adalah Kota Banda Aceh yang memiliki prevalensi stunting 23,4 persen, namun demikian angka ini masih di atas standar toleransi Badan Kesehatan Dunia/WHO yang merekomendasikan prevalensi stunting di bawah 20 persen.

Rangkaian kunjungan kerja tiga hari iniu merupakan respon dari undangan Pejabat Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga, M.Si.

Kabupaten Bener Meriah merupakan kabupaten terbaik di Aceh dalam penanganan kasus stunting dan juga menjadi contoh baik (best practice) dalam kegiatan audit kasus stunting sesi ketiga tingkat nasional yang dilaksanakan secara virtual.

Hasto juga akan mengunjungi Kota Lhokseumawe, dan berdialog dan berdiskusi terkait dengan upaya percepatan penurunan stunting dengan Walikota Lhokseumawe beserta jajarannya. Hasto dan jajaran BKKBN pusat juga mengunjungi Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Tenggara. 
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • BKKBN Prioritaskan Percepatan Penurunan Stunting di Aceh

Terkini

Adsense