Aceh Besar - Udang menjadi salah satu komoditas perikanan di Indonesia yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara pengekspor udang terbesar di dunia setelah Thailand dan India.
Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) menjadi primadona pasar ekspor karena memiliki nilai gizi lebih tinggi dibandingkan jenis udang lainnya.
Di Aceh Besar sendiri, kebutuhan masyarakat mengkonsumsi udang cukup tinggi, dikarenakan Aceh Besar juga menjadi sentral produksi tambak udang vaname. Melihat potensi tersebut, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) bersama masyarakat menggagas lahirnya program budidaya udang vaname menggunakan metoda bioflok di Gampong Pulot, Kecamatan Leupung sejak Oktober 2022.
Hari ini, SBA bersama masyarakat memanen parsial tahap pertama udang Vaname, di Gampong Pulot, 26 Juni 2023.
SBA melibatkan Kelompok Sumber Daya Leupung yang terdiri dari kelompok nelayan yang berasal dari 6 gampong di Kemukiman Leupung dalam menjalankan program ini.
Selama ini, penghasilan kelompok ini saat melaut sangat ditentukan oleh cuaca dan iklim, karena hanya mengandalkan tangkapan ikan air laut, sehingga apabila sudah masuk musim barat (muson) selama 3 – 5 bulan, maka kelompok nelayan ini tidak memiliki penghasilan, sehingga dengan adanya budidaya udang vaname ini, akan sangat membantu kelompok nelayan dalam mendapatkan penghasilan yang berkesinambungan.
"Potensi-potensi besar ini harus kita manfaatkan dengan maksimal, sehingga memberikan hasil yang maksimal pula.
Program-program CSR SBA selalu mengacu kepada potensi-potensi yang ada di masing-masing wilayah, sehingga harapannya setiap program dapat memberikan manfaat dan meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat secara berkelanjutan,” ungkap Anwar Bakti, General Manager SBA.
"Program budidaya udang vaname dengan metoda bioflok ini memiliki banyak manfaat antara lain; dapat meningkatkan laju pertumbuhan udang, hasil panen udangnya jadi lebih gurih dan enak, penggunaan lahan tambak lebih efisien, dapat meningkatkan penghasilan dari anggota Kelompok Sumber Daya Leupung, serta untuk mengurangi ketergantungan masyarakat kemukiman Leupung pada pasokan udang dari luar daerah,” ujar Isranuddin, perwakilan Kelompok Sumber Daya Leupung.
“Program ini sangat bermanfaat dan membantu kami. Hari ini kita telah memanen hasil kerja keras kita bersama, dan hasil panennya juga langsung ludes di beli oleh karyawan/wati SBA. Terima kasih SBA. Hal ini membuat kami semakin bersemangat dalam bekerja.
Bantuan yang diberikan oleh SBA bukan hanya modal kerja, namun SBA juga menyediakan konsultan untuk mendampingi kami dalam melakukan penguatan kapasitas kelompok dan legalitas kelompok,” tambah Isranuddin.
“Hasil panen tahap I hari ini mencapai 100 kg, sangat menggembirakan. Kita akan terus pantau dan mendampingi kelompok ini. Saya yakin, program ini akan terus berkembang dan mampu menjadi salah satu sentral produksi udang vaname terbaik di Provinsi Aceh,” tutup Anwar.
Tentang PT Solusi Bangun Andalas
PT Solusi Bangun Andalas (SBA) adalah anak perusahaan dari PT Solusi Bangun Indonesia Tbk – bagian dari SIG. SBA memiliki kapasitas produksi 1.8 juta ton semen per tahun. Perusahaan mengoperasikan pabrik terintegrasi di Lhoknga, dan fasilitas pengemasan yang berlokasi di Lhoknga, Lhokseumawe, Belawan, Batam and Dumai.
Memasarkan produk semen dengan merek Semen Andalas, perusahaan berkomitmen mendukung pertumbuhan perekonomian bangsa dengan inovasi dan solusi. Sebagai mitra terpercaya, perusahaan terus berupaya tumbuh bersama masyarakat melalui lima pilar CSR yaitu: SBA Cerdas, SBA Sehat, SBA Mandiri, SBA Lestari dan SBA Peduli.***