Banda Aceh - Dalam rangka evaluasi akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan anak usia sekolah dan remaja, Tim Direktorat Gizi dan KIA Kemenkes RI bersama Dinas Kesehatan Aceh melakukan pembinaan, pendampingan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ke Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Puskesmas Meuraxa dan ke Posyandu Remaja yang bertempat di Gampong Ulee Lheue, Senin (17/7/2023).
Adapun pendampingan tersebut untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan memperoleh informasi serta identifikasi permasalahan dalam implementasi pelaksanaan program.
Turut hadir dalam kegiatan Pendampingan Program Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja tersebut , Tim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dr. Dara Juliana, M.Kes dan Mira Delvia, S.ST.,MKM dan Tim Dinkes Kota Banda Aceh serta Kepala Puskesmas Meuraxa beserta penanggung jawab program.
Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dr. Dara juliana, M.Kes menyampaikan bahwa usia sekolah dan remaja merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan karena jumlahnya besar dan banyak terorganisir di sekolah antara lain melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
“Tujuannya agar setiap anak memiliki kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, dr. Nurul Fajri, MKM mengatakan bahwa dilakukannya pendampingan pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dalam hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petugas puskesmas dan menyiapkan tenaga kesehatan agar mampu menangani masalah pelayanan kesehatan.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa masalah kesehatan pada usia sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku yang berisiko seperti perilaku seks pranikah, merokok, dan Napza,” tutup Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes kota Banda Aceh.***