NOA | Pidie Jaya - kegiatan membersihkan makam Malem Dagang dalam momen menyambut hari kemerdekaan RI ke 76 adalah sebuah perwujudan rasa cinta kepada para pejuang kemerdekaan.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala SDN 3 Ulim Muhklis Banzema, M.Pd disela sela sedang membersihkan makam Asy shahid Malem Dagang, 14/8/2021
Muhklis melanjutkan, kegiatan membersihkan makam Malem dagang adalah sebuah kegiatan yang positif sebagai mana yang di ketahui bahwa Malem Dagang merupakan salah satu tokoh pejuang yang sangat dikenal dimasa kesultanan Iskandar Muda
Oleh karena itu lanjut Muhklis Banzema, makam Malem Dagang sudah sangat layak untuk direvitalisasi sebagai Situs sejarah sehingga dapat membantu kita dalam mengenal jati diri bangsa dan sebagai landasan ketrampilan intelektual dan sosial dari generasi bangsa di samping bisa menjadi pusat penelitian ilmiah bagi dunia pendidikan
" Dalam perspektif dunia pendidikan, Malem Dagang adalah salah satu sosok yang patut dijadikan panutan dalam perjuangan sehingga dalam perjalan hidupnya tercipta syair yang mampu menggetarkan jiwa yang dikarang oleh Tgk Chik Pante Geulima dengan nama " Hikayat Malem Dagang "
Lebih lanjut Mukhlis melanjutkan, kita berharap agar semua Makam Pahlawan yang ada di Pidie Jaya untuk dapat dijadikan situs budaya religi akan sejarah Jejak peradaban sehingga akan mengajarkan kita untuk lebih mencintai negara.
Tambahnya lagi, Malem Dagang adalah salah satu tokoh pejuang asli Pidie Jaya yang dinobatkan sebagai laksmana Muda ( Panglima perang yang gagah Berani ) oleh Sri Sultan Iskandar Muda ( 1607-1636 M) dalam melakukan ekspansi penyerangan ke semenanjung tanah Malaka kala itu,
" Laksamana Muda Malem Dagang kisahnya sangat kental dengan sejarah sehingga sudah sangat patut untuk dijadikan salah satu kiblat jejak peradaban sejarah khususnya peradaban kejayaan negeri Meureudu dimasa kesultanan Iskandar Muda, dengan kecerdikannya Malem Dagang di angkat sebagai penasehat perang bersama Tengku Japakek yang juga merupakan putra Meureudu. Pungkas Muhklis ( RM)