Iklan

Gagal Lunasi Hutang Luar Negeri, Sri Lanka Alami Krisis Ekonomi

REDAKSI
4/13/22, 20:58 WIB Last Updated 2022-04-13T13:58:15Z


Kolombo - Sri Lanka kini sedang mengalami krisis akibat gagal lunasi utang luar negeri sebesar USD51 miliar atau setara Rp732 triliun. (Kurs: Rp14.353)


Dikutip dari GulfNews, hal ini terjadi setelah Sri Lanka kehabisan cadangan devisa untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan.


Di mana kondisi Sri Lanka kini bergulat dengan kemerosotan ekonomi terburuk sejak kemerdekaan.


Kemudian, krisis ini menyebabkan kesengsaraan meluas bagi 22 juta penduduk Sri Lanka.


Mereka juga sempat melakukan protes anti pemerintah selama berminggu-minggu.


Lalu, negara ini pun mengalami pemadaman listrik secara rutin serta kekurangan makanan dan bahan bakar yang parah.


Adapun Kementerian Keuangan Sri Lanka mengatakan kalau kreditur dan pemerintah asing bebas untuk memanfaatkan pembayaran bunga yang jatuh tempo kepada mereka yang berlaku mulai Selasa (12/4/2022).


Bahkan mereka juga bisa memilih pengembalian dalam rupee Sri Langka.


"Pemerintah mengambil tindakan darurat sebagai upaya terakhir untuk mencegah memburuknya kondisi keuangan negara lebih lanjut," ujar Kementerian Sri Langka pada Rabu (13/4/2022).


Sri Lanka pun menyebut kegagalan mereka bayar utang akan dipastikan untuk tetap memperlakukan kreditur secara adil dan merata.


Kegiatan itu akan dilakukan menjelang program pemulihan bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk negara Asia Selatan.


Sebagai informasi, lembaga pemeringkat internasional menurunkan peringkat Sri Lanka tahun lalu. Ini pun menghalangi negara tersebut mengakses modal asing untuk meningkatkan pinjaman yang sangat dibutuhkan dalam membiaya impor.


Sebelumnya, Sri Lanka sempat meminta keringanan utang dari India dan China tapi dua negara itu justru menawarkan lebih banyak jalur kredit untuk membeli komoditas mereka.


Pada obligasi dolar Sri Langka pun jatuh tempo Juli 2022 dan turun 1,8 sen terhadap dolar AS pada Selasa.


Akibatnya membuat mereka mencetak rekor terendah baru 46,07 sen.


Terakhir, cadangan devisa Sri Lanka nampak merosot 16% menjadi USD1,94 miliar bulan lalu.***


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gagal Lunasi Hutang Luar Negeri, Sri Lanka Alami Krisis Ekonomi

Terkini

Adsense