Iklan

Menciptakan Lapangan Kerja, Pengusaha Ini Wacanakan Bangun Industri Pangan Skala Komersial

REDAKSI
3/15/21, 14:33 WIB Last Updated 2021-03-19T09:42:16Z

Produsen Bandrex Beras Merah (BBM) energy drink, Syamsul Kamal

 

NOA | Aceh Jaya - Bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan luas dimasyarakat, pemuda inovatif asal Aceh Jaya, Syamsul Kamal yang juga produsen Bandrex Beras Merah (BBM) energy drink wacanakan membangun sebuah industri pangan skala komersial di Aceh.

 

Melalui pemanfaatan sumberdaya local dengan inovasi dan teknologi terkini untuk memproses sumber bahan pangan menjadi sebuah Industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable,” kata Syamsul Kamal kepada media ini, Senin (15/3/2021).

 

Diakuinya, pembangunan industri pangan skala komersial di Aceh akan segera terwujud seiring perkembangan  dan permintaan pasar terhadap produk minuman herbal yang dikembangkannya sejak tahun 2010 lalu terus meningkat.

 

Pemasarannya telah menyebar hampir keseluruh wilayah Indonesia bahkan ke luar Negeri,” sebut Syamsul Kamal.

 

Kamal menambahkan, usaha olahan bahan baku pangan yang di beri brand BBM merupakan hasil perpaduan sempurna antara beras merah organik, jahe merah, dan gula aren sehingga menjadikan  minuman sumber vitamin dan nutrisi lengkap yang memiliki multimanfaat untuk kesehatan tubuh.

 

Sejauh ini, permintaan pasar terhadap produk kemasan Bandrex Beras Merah terus meningkat, karena selain memiliki rasa yang enak saat dikonsumsi BBM Energy Drink ini  juga mempunyai banyak manfaat terhadap kesehatan, sehingga banyak konsumen memberikan testimoni  bahwa  BBM adalah solusi hidup sehat tanpa obat,” kata Syamsul Kamal.

 

Dengan adanya usaha BBM lanjut social entrepreneur ini, setidaknya telah membantu ratusan kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan ekonominya  terutama dalam situasi sulit akibat pandemi covid 19.

 

“Selama ini, diantaranya ada yang menjadi bagian tim produksi dan juga sebagai pemasar produk baik sebagai agen distributor maupun reaseller selain petani padi, jahe dan pengolah gula aren.” terang Kamal.

 

Pada kesempatan yang sama aktivis social ekonomi ini menerangkan, alasan ianya memilih usaha tersebut berawal dari pemikiran kritis dan pengalaman pendampingan komunitas tani dalam mengelola usaha pertanian yang mana secara keuntungan ekonomi tidak pernah berpihak kepada petani.

 

Karena Petani memiliki keterbatasan kemampuan terhadap akses pasar dan penentuan harga,   seyogyanya petani mendapatkan penghasilan yang layak atas usaha keras mereka, namun pada realitanya hasil akhir yang diterima petani tidak sebanding dengan jerih mereka,” aku Syamsul Kamal.

 

Oleh karena itu, untuk mendorong perubahan dalam hal peningkatan ekonomi yang berkelanjutan serta berkeadilan, maka dirinya berinisiasi dengan mengambil peran penting dan strategis serta terus berinovasi untuk menciptakan sebuah industri pangan secara komersial.

 

Kami percaya bahwa untuk mengatasi kemiskinan di negeri ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan seluruh lapisan masyarakat terutama para pemikir yang berjiwa entrepreneurship (kewirausahaan) sehingga potensi yang ada pada masyarakat merupakan modal utama dalam mengatasi masalah ekonomi tersebut,” tutup Syamsul Kamal.(Vian).

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Menciptakan Lapangan Kerja, Pengusaha Ini Wacanakan Bangun Industri Pangan Skala Komersial

Terkini

Adsense