Iklan

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Diwajibkan Untuk Suntik Vaksin Booster

REDAKSI
2/21/22, 18:30 WIB Last Updated 2022-02-21T11:32:00Z


Banda Aceh
- Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mewajibkan seluruh civitas akademikanya baik pegawai maupun mahasiswa untuk suntik vaksin ketiga atau booster di layanan Rumah Sakit Pemerintah atau di Rumah Sakit Pendidikan USK.


Rektor USK Prof Samsul Rizal mengatakan, keputusan vaksin booster itu merupakan respons terkait perkembangan kasus COVID-19 di lingkungan kampus. 


Sebelumnya Unsyiah telah melakukan tracing terhadap kasus positif COVID-19 di lingkungan kampus pada 7-15 Februari 2022.“Hasilnya, terdapat 22,6% terkonfirmasi positif dari 1.496 mahasiswa yang dites swab PCR dan antigen. Jumlah tersebut tersebar dari 12 fakultas di USK,” kata Samsul dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/2).


Samsul menjelaskan, selain mahasiswa, beberapa dosen dan tenaga pendidikan USK juga terpapar COVID-19 dalam dua minggu terakhir. Bahkan, saat ini pemerintah juga telah menetapkan status PPKM level 3 untuk wilayah Banda Aceh.


“Semua data-data ini terus menjadi perhatian USK. Jadi, kewajiban vaksinasi ketiga ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini di lingkungan kampus,” ujar Samsul.


Selain vaksin booster, pihak USK juga telah membuat kebijakan terkait COVID-19. Seperti kegiatan praktikum/skill lab/penelitian lab/sejenisnya dapat dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat dan kapasitas 50%.


USK juga membatasi kehadiran tenaga kependidikan maksimal 75%, semua kegiatan kemahasiswaan di luar kampus juga tidak diizinkan. Sedangkan kegiatan di dalam kampus, masih dapat dilaksanakan jika dilakukan secara daring.


USK juga telah kembali menerapkan perkuliahan secara daring pada 8 Februari 2022 lalu. Samsul memahami, keputusan itu memang tidaklah mudah sebab proses pembelajaran akan jauh lebih efektif jika dilaksanakan secara tatap muka atau luring. Namun keputusan ini harus diambil demi kesehatan dan keselamatan bersama.


Karena itu, Samsul mengharapkan komitmen masyarakat dan pemerintah dalam upaya mengakhiri pandemi COVID-19. Terkait hal ini pula, Samsul mengimbau civitas akademika agar dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat dalam menghadapi kondisi saat ini.


“Pandemi ini akan sulit hilang jika kesadaran itu tidak tumbuh dalam diri kita sendiri. Inilah komitmen yang selalu USK jaga, bahwa kita tidak pernah main-main dalam menghadapi wabah ini,” pungkasnya.***

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Diwajibkan Untuk Suntik Vaksin Booster

Terkini

Adsense