Banda Aceh - Dalam delapan tahun terakhir (2016-2023), Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera I telah merampungkan peningkatan kualitas sejumlah 56.206 unit rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan skema pengerjaan padat karya tunai (PKT).
Demikian disampaikan, Kepala BP2P Sumatera I Teuku Faisal Riza, saat ditemui Lintas di ruang kerjanya di Banda Aceh, Selasa (27/2/2024).
"Masyarakat penerima bantuan Program BSPS mendapatkan bantuan stimulan Rp 20 juta per unit rumah yang digunakan untuk biaya pembelian material sebesar Rp 17,5 juta dan upah tenaga kerja Rp 2,5 juta,” kata Faisal.
BSPS merupakan dana stimulan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk peningkatan kualitas rumah berasaskan gotong royong.
Rumah Layak Huni
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan akses rumah layak huni bagi MBR dengan meningkatkan keswadayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni.
“Program BSPS ini adalah upaya nyata pemerintah meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni menjadi layak sekaligus mendorong padat karya tunai bagi masyarakat,” ujar Faisal.
Capaian BP2P Sumatera I merampungkan 56.206 unit rumah dalam kurun waktu 8 tahun ini lewat Program BSPS dengan telah memperkerjakan masyarakat sekitar, termasuk memperkerjakan pemilik rumah.
Dipaparkan Faisal, secara sebaran program BSPS tersebar di Kabupaten Aceh Besar sebanyak 1.681 rumah, Kabupaten Aceh Utara sebanyak 6.297 rumah; Pidie sebanyak 550 rumah, Bireuen sebanyak 21.075 rumah, Aceh Timur sebanyak 5.251 rumah;
Selanjutnya, Langsa sebanyak 4.387 rumah, Aceh Tamiang sebanyak 2.710 rumah, Aceh Tengah sebanyak 1.529 rumah, Gayo Lues sebanyak 2.378 rumah, Aceh Barat Daya sebanyak 1.146 rumah.
Kemudian Aceh Singkil sebanyak 270 rumah, Lhokseumawe sebanyak 2.783 rumah, Aceh Jaya sebanyak 18 rumah, Nagan Raya sebanyak 545 rumah, Simeulue sebanyak 320 rumah, Bener Meriah sebanyak 1.719 rumah.
Dengan dana pemerintah melalui program BSPS yang diberikan, kata Faisal, masyarakat terstimulir untuk berswadaya meningkatkan kualitas rumahnya menjadi layak huni.***
.jpeg)
