Batu Dan Kerikil Dari Mobil Proyek Berserakan Di Jalan Belegen Mulya
NOA | Subulussalam - Material tanah urug, serpihan batu (Kerikil) dan tanah yang terbawa ban truk berceceran mewarnai sepanjang jalan Lintas Aceh Tapaktuan, tepatnya di Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, sangat dikuatirkan bisa membahayakan pengguna jalan tersebut.
Selain itu, jalan nasional yang dilewati truk yang membawa material proyek tersebut menjadi berdebu sehingga mengganggu pengendara lain. Bahkan ceceran tanah dapat berubah menjadi lumpur saat diguyur hujan, sebaliknya saat cuaca panas jalan tersebut berdebu.
Amatan media ini, serpihan batu dan tanah menempel dan terbawa pada ban kendaraan proyek terlihat berceceran di sepanjang jalan Lintas Aceh Tapaktuan tersebut yang sangat membahayakan penggunaan kenderaan lainnya.
Terlihat puluhan pengendara yang melintas jalan tersebut tampak menghindari batu kerikil yang berserak di pertengahan jalan yang persis di depan warung Pecel Pondok Durian tidak jauh dari Polres Subulussalam.
Budinsyah, salah seorang pengenderaan kenderaan bermotor roda dua mengatakan, kondisi jalan tersebut bisa bahayakan nyawa orang lain, sebab batu kerekil yang berserakan tersebut banyak. "Kerikil yang berserakan bisa-bisa nanti orang terpeleset, ini jangan dibiarkan," katanya, Minggu (22/11/2020).
Selain itu, Awi warga sekitar juga menyebutkan, material batu kerikil dan tanah tersebut berasal dari mobil pengangkut batu kerikil yang keluar dari Kuari (lokasi galian C) yang tidak jauh dari pinggir jalan tersebut.
"Batu, kerikil hingga ke tengah jalan, seharunya pihak terkait langsung membersihkan, biar tidak membahayakan pengguna jalan lain," singkat Awi.(BM).
.jpeg)
