Tidak jarang pula, sebut Bupati Tgk Amran, teknologi membutuhkan modal yang besar dan cara yang rumit, sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kalangan menengah kebawah.
"Padahal pada era global ini masyarakat dituntut memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi," sebutnya.
Kemudian, teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.
"Untuk mendukung pelaksanaan Teknologi Tepat Guna (TTG) secara nasional sesuai dengan potensi daerah secara mandiri, maka melalui instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2001 tentang penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna," tutur Bupati Tgk Amran.
Bupati Tgk Amran juga menyampaikan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna desa (POSYANTEKDES) adalah lembaga kemasyarakatan ditingkat desa yang berfungsi memberikan pelayanan teknis, informasi, promosi dan orientasi tentang teknologi tepat guna sebagaimana diketahui bahwa teknologi merupakan salah satu faktor pendorong perubahan.
Perubahan tersebut baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya masyarakat. Karena itu alih teknologi ke masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan masyarakat memiliki peran penting.
Berharap masyarakat mampu untuk berinovasi menciptakan sesuatu teknologi tepat guna yang sederhana dan mempunyai nilai manfaat yang besar baik dari aspek pertanian, kesehatan maupun yang lainnya walaupun dalam masa pandemi.
"Adapun alat -alat yang diserahkan berupa mesin pengupas pinang dan alat tanam benih langsung (Tabela) tersebut merupakan hasil karya cipta masyarakat Kabupaten Aceh Selatan, kemudian diperbanyak oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Provinsi Aceh," ujarnya. (Red)
.jpeg)
