Banda Aceh - Tim Panitia Khusus (Pansus) Dapil X melakukan pengawasan langsung kepada sejumlah proyek yang ada di dapil tersebut yang dikerjakan pada tahun 2021. Dimulai dari Aceh Jaya, tim pansus meninjau pembangunan jalan Lamno-Jantho dari arah Lamno dengan jumlah anggaran Rp 16 miliar yang bersumber dari APBA.
Ketua Pansus Dapil X, Zaini Bakri mengatakan, bahwa pekerjaan jalan tersebut untuk aspal hanya 750 meter sekitar Rp 3,4 miliar, sisanya untuk galian biasa 1.125 meter sekitar Rp 11,4 miliar. Sementara, pada 2020 juga demikian, dimana anggaran Rp 25 miliar hanya 1 kilometer diaspal, sisanya untuk galian biasa.
“Untuk apa diaspal, mengapa tidak difokuskan semua pada galian dan pengerasan jalan. Dan setelah kami pelajari, patut diduga bahwa aspal yang hanya sedikit itu adalah permainan perencanaan yang sengaja didesain supaya pada saat tender judulnya adalah peningkatan yaitu aspal, sehingga tidak rame yang ikut tender,” ujar Zaini Bakri, Sabtu (25/6).
Zaini Bakri juga menyebutkan, jalan aspal 1 kilometer pada tahun 2020 tertimbun oleh batu besar akibat longsor pada tahun tersebut, namun sampai saat ini juga belum dipindahkan. Padahal, pada saat itu masih ada masa pemeliharaan tanggung jawab rekanan.
"Tapi kemudian uang retensi 5% dibayarkan, tapi pemeliharaan tidak dilakukan,” ujarnya. Zaini Bakri meminta, agar Dinas PUPR untuk fokus terobosan dan pengerasan pada anggaran tahun selanjutnya. Sebab jangan ada aspal karena saat ini belum dibutuhkan, kalau memang dibutuhkan aspal mengapa hanya 750 meter saja.
"Kami akan segera duduk bersama tim teknis kemudian merekomendasi kepada aparat penegak hukum untuk menyelidikinya. Karena sejak 2020 sampai 2022, jalan Lamno-Jantho dari arah lamno diduga ada permainan antara pihak rekanan dengan dinas dan ULP,” tutupnya.***
.jpeg)
