Iklan

Komisi V Bersama Ketua DPRA Sidak RSUDZA

REDAKSI
6/05/23, 18:19 WIB Last Updated 2023-06-05T22:27:09Z
Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) inspeksi mendadak (sidak) ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Senin, 5 Juni 2023 siang. Dalam sidak tersebut, anggota DPRA menemukan beberapa permasalahan pelayanan dan fasilitas yang belum mendapat penanganan serius dari Pemerintah Aceh.

"Ini akan menjadi atensi khusus dari kita dan kita akan meminta Pemerintah Aceh untuk memberikan perhatian khusus kepada RSUDZA karena inikan menjadi rujukan 23 kabupaten/kota," ujar M Rizal Falevi Kirani di sela-sela sidak tersebut.

Dia menyebutkan beberapa temuan pihak DPRA dalam sidak tersebut, nyaris serupa dengan sidak yang dilakukan sebelumnya seperti jumlah antrian pengambilan obat pasien masih membludak, plafon rumah sakit yang rusak dan lembab, hingga pendingin ruangan (AC) di beberapa kamar khusus pasien BPJS Kesehatan yang dianggap belum optimal.

Ada banyak temuan dari 4-5 bulan lalu juga menjadi temuan yang sama. Sebenarnya kami sangat kecewa dengan temuan-temuan itu dan jauh sebelumnya sudah kita ingatkan," tegas M Rizal Falevi Kirani dalam sidak yang turut dihadiri Ketua DPRA Saiful Bahri atau akrab disapa Pon Yaya bersama anggota Komisi V DPRA lainnya seperti Irpannusir, Muslim, dan Tarmizi, SP.

Lebih lanjut, Falevi Kirani mewakili anggota Komisi V DPRA lainnya menyebutkan, RSUDZA merupakan BLUD yang memadai dan masih bisa diperbaiki terkait temuan-temuan tersebut. Menurutnya hal yang perlu menjadi penekanan adalah bentuk keseriusan Pemerintah Aceh tentang tata kelola rumah sakit plat merah tersebut.

Dalam sidak tersebut, Anggota DPRA juga turut mendengar keluhan pasien yang komplain terkait sisi pelayanan dari pihak RSUDZA, terutama saat menebus resep di ruang farmasi. Komisi V DPRA berharap komplain dari beberapa pasien terkait pelayanan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh manajemen RSUDZA secara serius, agar jumlah antrian tidak membludak seperti yang terlihat saat sidak dilakukan.

Sementara Direktur RSUDZA dr Isra Firmansyah mengatakan, bahwa penumpukan antrian di ruang Farmasi terjadi disebabkan pasien yang mendaftar kebanyakan melalui loket jadi otomatis akan mengikuti alur pelayanan, mulai dari entri pertama pasien masuk kemudian ke poliklinik berobat dan mendapatkan resep selanjutnya ke instalasi farmasi untuk mendapatkan obat. 

dr Isra menambahkan RSUDZA telah menyediakan fasilitas pendaftaran secara online jadi pasien akan lebih mudah, setelah mendaftar secara online, datang hanya lapor tanpa perlu antrian langsung bisa berobat ke poliklinik.

Ditambahkan terjadinya penumpukan di ruang farmasi disebabkan karena cuaca panas jadi semua memaksa untuk masuk ke ruang farmasi, dari pihak rumah sakit dalam hal ini sekuriti sudah mengarahkan agar dapat bergiliran masuk ke ruang farmasi namun tidak dapat dibendung . 

Namun demikian dr Isra mengakui bahwa kurangnya tenaga farmasi juga menjadi salah satu penyebab terjadinya antrian panjang .

"InsyaAllah dalam waktu dekat kita akan  mendapatkan tenaga farmasi dari lulusan PPPK mudah-mudahan ini nantinya dapat membantu percepatan pasien mendapatkan obat dan mengurai antrian panjang," ujarnya.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Komisi V Bersama Ketua DPRA Sidak RSUDZA

Terkini

Adsense