Banda Aceh - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah melantik Reza Saputra sebagai Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan Aceh, di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa sore (16/4/2024).
Pergantian itu sebagai bagian dari upaya bersama untuk menyukseskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut serta pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) seperti pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh.
Kegiatan tersebut merupakan agenda penting yang akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Aceh secara keseluruhan.
Kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut serta pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) seperti pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, kata Bustami membutuhkan upaya bersama.
"Nah, keduanya merupakan agenda penting yang akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Aceh secara keseluruhan,” ujarnya.
Karena itu, Bustami Hamzah mengingatkan seluruh jajaran BPKA dapat memberikan dukungan sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya, sehingga pelaksanaan PON dan juga proyek strategis nasional Tol Sigli Banda Aceh dapat terselesaikan dengan baik.
“PON XXI Aceh-Sumut adalah kesempatan emas bagi Aceh untuk menunjukkan potensi dan kemampuan dalam penyelenggaraan acara olahraga skala nasional, selain menjadi ajang prestisius," tuturnya.
PON ini kata Bustami juga menjadi momentum mendukung pembangunan manusia yang lebih baik melalui olahraga.
Pj Gubernur mengingatkan jajaran BPKA untuk dapat memastikan pengelolaan keuangan yang efisien dan transparan, sehingga dana yang dialokasikan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menyukseskan PON XXI Aceh-Sumut.
Sementara itu, terkait pembangunan Tol Sigli Banda Aceh yang merupakan proyek strategis nasional diyakini akan memberi dampak signifikan dalam mempercepat konektivitas antara Sigli dan Banda Aceh serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Jajaran BPKA diminta mendukung sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, sehingga proyek ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Sejalan dengan hal tersebut, maka Kepala BPKA yang baru dilantik memiliki tanggung jawab besar dalam mengkoordinir upaya-upaya tersebut. Penting menjaga kestabilan, efektif, transparan dan jangan lengah dengan WTP," tandas Bustami.
Dalam sambutannya Pj Gubernur juga mengingatkan pentingnya menjaga kestabilan dan memastikan tata kelola keuangan daerah yang efektif dan transparan bagi kepentingan masyarakat Aceh. Karena itu, meski dalam beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Aceh selalu mendapatkan opini WTP, namun ruang-ruang perbaikan tetap ada.
“Untuk itu, BPKA perlu untuk kembali mencermati dan menindaklanjuti terhadap rekomendasi dan temuan dari BPK, sehingga tata kelola keuangan daerah bisa berjalan dengan semakin baik lagi. Jangan lengah dan teruslah berbenah,” kata Bustami.
Peran strategis BPKA dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Aceh (PAA) sebagai sumber pendapatan yang sangat vital dalam mendukung pembangunan dan penyediaan pelayanan publik bagi masyarakat Aceh, turut diingatkan Pj Gubernur.
“Jika merujuk pada PAA Tahun Anggaran 2023, kita bersyukur karena terjadi peningkatan, dimana realisasinya mencapai Rp2.98 Triliun atau berkisar 104,66 persen dari target sebesar Rp2.85 Triliun. Untuk tahun 2024, target kita adalah sebesar Rp3.01 Triliun,” ungkap Pj Gubernur.
BPKA harus segera merumuskan strategi peningkatan PAA, apalagi Dana Otsus Aceh yang akan berakhir pada tahun 2027. Dalam hal ini, penting dilakukan evaluasi terhadap pencapaian angka PAA tahun lalu sebagai upaya agar angka tersebut dapat meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
PJ Gubernur juga mengingatkan Kepala BPKA, bahwa upaya meningkatkan serapan anggaran menjadi bagian penting dari pelaksanaan pengelolaan keuangan yang dijalankan oleh BPKA. Penting bagi seluruh jajaran untuk terus memacu kinerja dan melakukan langkah-langkah strategis dalam memastikan serapan anggaran lebih optimal.
BPKA dapat mengoptimalkan dan mensinergikan semua potensi yang ada serta selalu menjalin komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga mampu mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik dan bisa menggapai cita-cita untuk mensejahterakan rakyat dengan berlandaskan iman dan taqwa.
“Sejalan dengan hal tersebut, maka Kepala BPKA yang baru dilantik memiliki tanggung jawab besar dalam mengkoordinir upaya-upaya tersebut. Untuk itu, saya menyerahkan tugas besar ini dengan keyakinan penuh bahwa Saudara mampu menjalankannya dengan baik. Saya yakin, dengan kepemimpinan yang visioner dan inovatif, serta kerja keras yang dilandasi dengan integritas, saudara mampu mengembangkan berbagai strategi dan kebijakan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang diembankan ini dengan sebaik-baiknya,” demikian tegas Pj Gubernur.
Ditemui usai pelantikan, Kepala BPKA Reza Saputra menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Pj Gubernur kepada dirinya. Reza pun mengharapkan dukungan semua pihak, terutama jajaran BPKA untuk terus mendukung selama dirinya mengemban amanah tersebut.
“Terima kasih atas kepercayaan Pak Pj Gubernur memberikan amanah ini kepada saya. Insya Allah, dengan pembinaan dan arahan dari Pak Gubernur dan dukungan semua pihak, terutama jajaran BPKA, saya siap mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Reza.
Pelantikan Kepala BPKA turut dihadiri oleh Ketua DPRA Zulfadhli, Pj Ketua TP PKK Aceh Mellani Subarni, Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, para Kepala SKPA serta sejumlah pejabat lainnya.